Ancaman wabah virus corona yang meluas dan tak kenal batas wilayah, mendorong rasa peduli sesama. Salah satunya Gojek. Perusahan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi ini menunjukkna rasa pedulinya dengan cara lain. Pimpinan perusahaan, Co-CEO dan jajaran Manajemen Gojek memutuskan akan mendonasikan gaji merekadari pimpinan hingga staff hingga 25% selama setahun ke depan yang digunakan untuk membantu para mitra mereka.
Kebijakan pemerintah yang meliburkan sekolah dan kaum pekerja beraktivitas dari rumah turut mengurangi pendapatan mitra. Upaya donasi ini dijelaskan oleh Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi.
Menurut Andre dalam pernyataannya, Gojek sangat memprioritaskan stabilitas finansial mitra pengemudi dan mitra lain akibat ketidakmenentuan situasi. Sumber pendanaan lanjut Andre berasal dari anggaran kenaikan gaji tahunan gojek. Tak hanya karyawan, korporasi juga akan turut memberikan donasinya pada mitra.
”Tapi jujur saja, masalah kami tidak seberapa, dibandingkan dengan apa yang dihadapi mitra pengemudi, pedagang dan service provider kami. Mata pencaharian mereka sangat bergantung pada perputaran ekonomi, yang kini tengah melambat akibat pandemi ini,” cetus Andre, Rabu (25/3/2020).
Andre berharap, bantuan donasi yang diberikan bisa mendukung kestabilan keuangan mitra pengemudi sambil menunggu kondisi kembali normal.
Selain donasi, dilakukan cara lain, yaitu opsi tips yang diperbesar.bagi pengguna layanan Gojek dapat berkesempatan memberikan tips yang lebih besar bagi pengemudi dengan nominal tips hingga Rp 100 ribu.
Donasi ini akan dikelola oleh yayasaan Anak Bangsa Bisa. Bekerja sama degan berbagai pihak terkait, pemerintah, komunitas sosial, dan perkumpulan mitra pengemudi akan menentukan cara terbaik dalam penyaluran bantuan. Salah satunya skema bantuan pendapatan untuk mitra.
Gojek dalam hal ini sudah melakukan berbagam inisiatif mulai program edukasi dan prosedur baru untuk menunjang kesehatan dan keselamatan mitra pengemudi.