MajalahCSR.id – Kalau ada yang ditanya apa saja manfaat dari pohon? Kemungkinan jawaban paling banyak untuk penghijauan, media resapan air, mengurangi polusi, dan memperindah visual. Tapi ada studi baru yang cukup mencengangkan, bahwa pohon bisa jadi sumber energi.
Sebuah penemuan baru di bidang teknologi mengungkap, pohon bisa menghasikan energi. Penemuan ini merupakan dimensi baru terkait pentingnya konservasi energi yang berkelanjutan. Selain itu, penemuan ini menjadi harapan lain kebutuhan energi di perkotaan pada masa depan. Caranya, dengan mengubah pergerakan pohon menjadi energi yang disebut teknologi anemokinetik yang dihasilkan dari alam.

Selama ini, banyak yang berjuang untuk menemukan sumber energi yang berkelanjutan. Permintaan energi yang kian meningkat berbenturan dengan ketersediaan sumber energi yang terbatas dan menyusut. Teknologi anemokinetik ini boleh jadi jawaban terkait isu energi bersih dan ramah lingkungan sekaligus berkelanjutan.

Konsep anemokinetik, seperti dilansir dari Inhabitat, ternyata berdasar pada hukum pertama dari thermodinamika. Hukum ini menyatakan, energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Dengan kata lain, energi yang kita pakai akan terus ada di alam dalam bentuk yang beragam. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana mengubah energi yang tersedia itu dari bentuk satu ke yang lain sesuai peruntukannya.
Menilik dari proyek yang dipublikasikan di platform sosial media Behance, teknik anemokinetik memungkinkan para ilmuwan “memanen” energi dari pohon melalui ayunan/goyangan/getaran dahannya. Pada awalnya studi menyelidiki dan menghitung rentang ayunan dahan pohon. Ditemukan fakta, besaran ayunan fluktuatif karena tergantung dari kekuatan angin, tinggi pohon, dan jenis pohonnya. Jarak pergeseran dahan yang terjadi rerata antara satu hingga 25 cm dalam setiap ayunan.

Meskipun masih dilakukan studi lebih lanjut untuk cara terbaik menangkap energi ini, ilmuwan sudah mendesain prototipe sirkuit listrik dan melakukan tes di lapangan. Riset juga menemukan, setiap ayunan pergerakan dahan “menghasilkan daya setara 3,6 volt dan arus 0,1 ampere dengan durasi 200 milidetik”. Ini saja sudah bisa mendeskripsikan manfaat besar anemokinetik untuk kebutuhan energi masa depan.
Proyek juga menggunakan energi ini untuk kebutuhan navigasi yang tak terjangkau jaringan. Meskipun studi ini butuh investasi dan riset lanjutan, penemuan awal ini sangat menjanjikan. Teknologi anemokinetik bisa diaplikasikan ke dalam apa saja, termasuk kelak memberdayakan sensor sinyal untuk memfungsikan jaringan internet di hutan.