MajalahCSR.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Le Minerale melaksanakan standardisasi nasional bank sampah untuk meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme bank sampah. Hal ini bertujuan untuk memastikan sistem pengelolaan sampah secara kolektif berjalan dengan visi untuk tumbuhkan sirkular ekonomi masyarakat.
Melalui Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale, Bank Sampah Induk Bersinar (BSB) terpilih menjadi proyek percontohan standarisasi Bank Sampah pertama karena dinilai mempunya infrastruktur dan tim kerja yang memadai. Lokasi BSB berada di Jalan Terusan Bojongsoang, Baleendah, Bandung, Jawa Barat. Dalam upaya memantau aktivitas Bank Sampah binaan dari KLHK, jajaran petinggi Kementerian KLHK bersama Le Minerale dan ADUPI menyaksikan langsung operasional perdana penambahan peralatan penunjang produktivitas pengelolaan sampah Jumat (15/10/2021) di Bandung.
Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), mewakili institusinya mengapresiasi Bank Sampah Bersinar yang telah memiliki fasilitas dan telah mampu mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi.
“Bank Sampah Bersinar adalah contoh bank sampah yang mampu mengedukasi masyarakat terhadap pemilahan sampah, memberikan pelajaran sirkular ekonomi, dan meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga masyarakat dapat keuntungan dan meningkatkan perekonomian,” jelas Rosa.
Sekedar informasi, Bank Sampah Bersinar mendapatkan penghargaan sebagai Bank Sampah Terbaik se-Indonesia pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bank Sampah ke-VI tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
Bank Sampah Bersinar adalah satu dari 7 bank sampah penerima penghargaan karena dinilai berhasil mengedukasi lebih dari 300 unit bank sampah, dengan jumlah nasabah lebih dari 11.000 orang serta menciptakan berbagai inovasi pengelolaan sampah melalui ekonomi sirkular. Selain itu, juga disebut sebagai bank sampah terbaik pada Rakornas Bank Sampah ke-VI yang berkontribusi pada pengelolaan sampah serta meningkatkan ekonomi nasabahnya.
“KLHK ingin bank sampah lain bisa hidup seperti Bank Sampah Bersinar. Kehadiran bank sampah bisa membantu masyarakat dalam pengolahan sampah. Selain itu dengan kehadiran BSB menjadi contoh di mana bank sampah harus terkoneksi dengan perusahaan daur ulang sehingga menghindari sampah yang dibuang langsung ke tempat pembuangan sampah (TPS),” imbuh Rosa.
Hery Yusamandra, Program Manager ADUPI dan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale, di lokasi acara menyebut konsep pengelolaan sampah melalui bank sampah untuk mengatasi limbah sejak dari lingkungan rumah tangga lalu ke tingkat RT/RW, diproses melalui Bank Sampah Unit (BSU) sampai ke tingkat kewilayahan di tingkat kota/kabupaten melalui Bank Sampah Induk (BSI).
“Artinya akivitas pengelolaan sampah oleh BSI Bersinar menjadi cerminan pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis sumber di tingkat komunitas, maka harus kita dukung,” cetus Hery.
Hery menambahkan untuk mengoptimalkan peran bank sampah, Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale berkerjasama dengan KLHK memformulasikan standarisasi operasional bank sampah induk. Diantaranya dengan penambahan mesin press, pembantuan modal kerja, membangun supply chain penjualan, pembinaan tata kelola area kerja dan administrasi, serta melakukan edukasi kepada bank sampah unit, komunitas dan member.
Adapun Bank Sampah juga memiliki peran penting dalam penyediaan bahan baku untuk industri daur ulang khususnya plastik dan kertas. Terlebih industri daur ulang memerlukan sampah plastik PET dalam jumlah besar. Dalam catatan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), setiap tahunnya permintaan PET meningkat rata-rata 7 persen.
Sementara itu, CEO Bank Sampah Bersinar (BSB), Fei Febrianti memberi apresiasi atas dukungan dari KLHK, Le Minerale dan ADUPI bagi Bank Sampah Bersinar. Dia berharap dukungan peralatan dan pembinaan tersebut semakin meningkatkan kinerja dan edukasi pengelolaan sampah di lingkungan Bank Sampah Bersinar.
Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya mengatakan Le Minerale terus berusaha meningkatkan kualitas dan standard bank sampah. Selain itu, edukasi terkait pengelolaan sampah juga tetap dilakukan sebagai bentuk komitmen Le Minerale di bidang lingkungan.
“Le Minerale berharap standarisasi nasional bank sampah akan memperkuat daya saing dan menjadikan bank sampah permeran besar dalam pengelolaan sampah Indonesia,” ucap Ronald.