MajalahCSR.id – Jumlah keseluruhan spesies flora dan fauna masih belum terpecahkan sepenuhnya hingga saat ini. Spesies baru satu persatu bermunculan dan terus ditemukan dari waktu ke waktu. Salah satunya jenis anggrek endemik yang disebut “The Ghost Orchid” atau Anggrek hantu. Anggrek langka ini ditemukan dan tumbuh dalam lebatnya hutan di Madagaskar. Uniknya, alih-alih melalui proses fotosintesis untuk mendapatkan nutrisi, anggrek ini justru memiliki hubungan simbiosis dengan jamur-jamur dalam tanah.
Keunikan lainnya, rentang mekar anggrek ini di permukaan tanah hutan hanya satu hari untuk menarik para pollinator, seperti semut. Terungkapnya jenis baru anggrek ini adalah satu dari 205 penemuan spesies tanaman baru oleh para ahli di Royal Botanic Gardens Kew, Inggris dan hasil kolaborasi mereka dengan sejumlah pihak di dunia pada 2021 kemarin.
“Cukup membingungkan bahwa kenyataannya masih banyak spesies baru yang belum terungkap di luar sana,” kata Dr. Martin Cheek dari Royal Botanic Gardens Kew kepada The Guardian. “Ini kesempatan terakhir kita menemukan spesies baru lainnya, menamainya, dan melindunginya sebelum benar-benar punah secara global.”
Dari lebih kurang 400.000 spesies tanaman yang ada di bumi, 40% di antaranya terancam kepunahan. Bahkan beberapa di antaranya kemungkinan telah punah sebelum sempat terungkap dan dinamai. Dalam satu dekade terakhir, para ahli menamai lebih kurang 2.000 spesies tanaman baru.
Banyak tanaman menyediakan bahan pangan dan obat untuk manusia. Yang lainnya secara tidak langsung jadi bagian dari ekosistem alami dan keanekaragaman hayati global. Namun demikian eksistensi tanaman ini tidak terlepas dari ancaman. Beberapa ancaman itu seperti perilaku eksploitasi berlebih, kehilangan habitat, polusi, spesies lain yang invasive, dan perubahan iklim. Perkebunan sawit dan pertambangan biasanya dianggap yang paling bertanggung jawab pada kerusakkan ekosistem. Tetapi, ketidakacuhan manusia pun ternyata bisa jadi ancaman. Aerangis bovicornu, anggrek Madagaskar yang tumbuh di atas pohon, kini sudah punah. Penyebabnya, banyak orang di sana berlomba memanen minyak geranium dari pohon inang sang anggrek untuk aromaterapi sehingga habitatnya jadi terganggu.
Sejumlah tanaman lain yang juga baru ditemukan termasuk Nicotiana insecticida, tanaman termbakau penangkap serangga yanbg ditemukan di Australia Barat. Jika biasanya tembakau saat jadi rokok dikenal berdampak buruk pada manusia, maka tanaman tembakau ini adalah predator bagi lalat, kutu daun, dan serangga kecil termasuk nyamuk.
Tanaman lain yang terungkap adalah spesies bunga asal Kalimantan, Ardisia pyrotechnica. Bunga ini memiliki keunikkan, di mana saat mekar akan menyerupai kembang api putih. Ada pula tanaman tropis asal Hutan Ebo di Kamerun, diberi nama Uvariopsis dicaprio. Nama belakang tanaman ini merujuk pada nama aktor Hollywood sekaligus pecinta lingkungan, Leonardo DiCaprio. Tanamannya merupakan family ylang ylang, memiliki bunga kuning hijau di setiap batang inangnya.