banner
Penyelenggaraan acara Hari Zakat Nasional 2023 bertajuk "Pahlawan Perempuan Zakat",di Jakarta, Senin (17/4/2023). Foto: Istimewa
Berita

Hari Zakat Nasional 2023, Forum Zakat Soroti Perempuan Pahlawan Zakat

152 views

Jakarta, MajalahCSR.id – Menjelang Hari Zakat Nasional, Forum Zakat menampilkan sosok-sosok perempuan pegiat Gerakan Zakat Indonesia. Sekretaris Umum Forum Zakat, Irvan Nugraha menjelaskan, banyak program Lembaga Zakat yang concern terhadap pemberdayaan perempuan baik pada aspek kesehatan, pendidikan maupun ekonomi.

“Kami menyadari bahwa Perempuan adalah entitas penting dalam masyarakat, pondasi utama dalam keluarga,” ungkap Irvan saat sambutan pada acara Hari Zakat Nasional 2023 bertajuk Pahlawan Perempuan Zakat, Senin (17/4/2023).

Hari Zakat Nasional yang jatuh pada 27 Ramadan, imbuh Irvan, menjadi momentum yang perlu dioptimalkan untuk memperkuat dan memperbanyak syiar zakat. “Kami mengajak masyarakat untuk membayar Zakat melalui lembaga agar memperluas manfaatnya. Pengelolaan zakat untuk perempuan adalah salah satu contoh konkrit perluasan manfaat dari zakat,” cetusnya.

Terkait zakat, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga mengatakan zakat juga menjadi salah satu bentuk dalam mendorong rasa solidaritas dan tenggang rasa kepada kelompok rentan khususnya masyarakat miskin termasuk perempuan dan anak-anak di dalamnya.

“Telah banyak praktek baik kolaborasi kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dengan asosiasi Forum Zakat dalam membantu perempuan dan anak saat terdampak covid-19, demikian juga yang terdampak bencana termasuk ijtihad zakat untuk program kekerasan perempuan dan anak,” tuturnya. Bintang meyakini jika seluruh kebaikan dapat membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi pemberinya.

Di pihak lain, Pengurus Bidang Inovasi, Humairoh Anahdi mengatakan perempuan memiliki suatu keunggulan yakni memiliki empati yang lebih besar dibandingkan laki-laki. “Dalam hal pengelolaan zakat, empati inilah poinnya,” kata dia.

Humairoh melanjutkan, jika keterlibatan perempuan di lingkungan sosial tetap bisa sejalan dengan fitrahnya sendiri. Salah satunya ketika terjadi bencana, dan perempuan menjadi aktor utama untuk terlibat di sana.

Hal ini turut diamini oleh Direktur Fundraising Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti. Etika menegaskan, peran perempuan juga luar biasa tanpa mengurangi sisi fitrahnya dalam hal apapun. “Di Dompet Dhuafa, manajemen melibatkan perempuan, lebih dari 40%. Dalam perekrutan, tidak memandang laki-laki dan perempuan, termasuk saat memilih Da’i,” ungkapnya.

Tak hanya itu, penerima manfaat Dompet Dhuafa juga memastikan secara langsung dan tidak langsung diisi perempuan. “Kami punya program yang berkoordinasi dengan Kementrian PPPA yaitu pemberdayaan perempuan di Bali untuk menjadikan mereka ‘woman entrepreneur’, kemudian RS Dompet Dhuafa, LKC dan Klinik baik di berbagai kota baik itu bidan, dokter, perawat banyak yang perempuan. Semua program yang melibatkan perempuan di dalamnya memiliki hasil yang tidak kalah dari laki-laki,” bebernya.

Sementara itu, Perwakilan Komunitas Jurnalis Berhijab, Zahra mengatakan perempuan memang harus

memiliki kesadaran akan keterlibatan di bidangnya, termasuk Zakat. “Dan yang pasti harus saling support dan menyadari untuk saling membangun dan terlibat.”

 

banner