banner
Dok. Petrominer.com
Berita

Ramai-ramai Membangun untuk EBT

2216 views

Jakarta – Majalahcsr. Pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di dalam negeri. Terlihat bahwa sepanjang tahun 2017, sudah ada 68 Independent Power Producer (IPP) yang menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) sembilan proyek pembangkit listrik dari energi terbarukan antara PT PLN (Persero).

Salah satu IPP Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yaitu PT Supreme Energy Rantau Dedapyang paling merasakan komitmen pemerintah. President & CEO perseroan, Supramu Santosa menjelaskan, PLTP membutuhkan dana yang lebih besar dalam pembangunan infrastruktur.

“’Pembangkit geotermal (panas bumi) sensitif pada volume,” jelasnya.

Pemerintah saat ini tengah berusaha menurunkan harga listrik, namun begitu, dirinya mengapresiasi apa yang telah diputuskan pemerintah. Pemerintah memberikan Biaya Pokok Produksi (BPP) PLTP-nya lebih besar dari yang lain, mengingat komitmen perseroan yang telah lama dalam mengembangkan EBT dan pembangunan infrastruktur yang memakan waktu dan biaya lebih lama dari yang lain.

Dalam upaya pemerintah untuk mendorong pembangunan EBT khususnya panas bumi, Supramu memberikan masukan agar pemerintah juga membangun infrastruktur di lokasi, dimana panas bumi akan dikembangkan.

Penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) atau Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) kemarin berlangsung di kantor Kementerian ESDM, kamis (16/11). Disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, penandatanganan dilakukan oleh sembilan proyek pembangkit listrik dari energi terbarukan milik pengembang listrik swasta (IPP) dengan PT PLN (Persero).

Penandatangan ini adalah ketiga kalinya setelah yang sebelumnya dilaksanakan penandatanganan serupa pada tanggal 2 Agustus dan 8 September 2017. Harga jual sendiri mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik.

Sembilan pembangkit IPP energi terbarukan yang melakukan penandatanganan PJBL kali ini terdiri dari satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan 7 (tujuh) Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) dengan total kapasitas mencapai 640,65 MW. Pembangkit-pembangkit tersebut berlokasi tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Total investasi sembilan proyek PJBL hari yang akan dikeluarkan sebesar Rp. 20,4 Triliun. Apabila dihitung dari acara penandatanganan PJBL Energi terbarukan pertama pada tanggal 2 Agustus 2017 maka total kapasitas pembangkit energi terbarukan yang sudah manandatangani PJBL sampai saat ini sebesar 1.189,22 MW.

Berikut daftar sembilan proyek pembangkit listrik pada PPA tanggal 16 November 2017:

1. PLTP Rantau Dedap

– Kapasitas : 86 MW tahap 1 (proven reserve)

– Pengembang : PT Supreme Energy Rantau Dedap

– Lokasi : Muara Enim, Lahat, Pagar Alam, Sumatera Selatan

– Nilai Investasi : Rp. 8,20 Triliun

– Rencana COD : 2020

– Harga Jual : 11,76 cUS$/kWh

2. PLTA Poso Peaker

– Kapasitas : 515 MW

– Pengembang : PT Poso Energy

– Lokasi : Desa Selawana, Pamona Utara, Poso, Sulawesi Tengah

– Nilai Investasi : Rp. 11,12 Triliun

– Rencana COD : 2021

– Harga Jual : 8,4000 cUS$/kWh

3. PLTM Cibanteng

– Kapasitas : 4,2 MW

– Pengembang : PT Prima Atrya Energi

– Lokasi : Desa Cibanteng, Cianjur, Jawa Barat

– Nilai Investasi : Rp. 71,4 Miliar

– Rencana COD : Januari 2019

– Harga Jual : Rp. 866 /kWh atau 6,51 cUS$/kWh

4. PLTM Cikaso 3

– Kapasitas : 9,9 MW

– Pengembang : PT Zhong Min Hydro Indonesia

– Lokasi : Desa Mekarsari, Sukabumi, Jawa Barat

– Nilai Investasi : Rp. 182,21 Miliar

– Rencana COD : Juli 2019

– Harga Jual : Rp. 866 /kWh atau 6,51 cUS$/kWh

5. PLTM Tanjungtirta

– Kapasitas : 8 MW

– Pengembang : PT Maji Biru Pusaka

– Lokasi : Desa Tanjungtirta, Mrica, Jawa Tengah

– Nilai Investasi : Rp 201,6 Miliar

– Rencana COD : November 2018

– Harga Jual : Rp. 868 /kWh atau 6,52 cUS$/kWh

6. PLTM Kincang 1

– Kapasitas : 0,35 MW

– Pengembang : KPRI Koperca (Koperasi Pegawai Indonesia Power)

– Lokasi : Desa Kincang, Banjarnegara, Jawa Tengah

– Nilai Investasi : Rp. 9,14 Miliar

– Rencana COD : Desember 2017

– Harga Jual : Rp. 868 /kWh atau 6,52 cUS$/kWh

7. PLTM Bakal Semarak

– Kapasitas : 5 MW

– Pengembang : PT Semarak Kita Bersama

– Lokasi : Desa Sipoltong, Sidikalang, Sumatera Utara

– Nilai Investasi : Rp. 125,64 Miliar

– Rencana COD : Maret 2020

– Harga Jual : Rp.1.049,75/kWh atau 7,89 cUS$/kWh

8. PLTM Bone Bolango

– Kapasitas : 9,9 MW

– Pengembang : PT Bone Bolango Energi

– Lokasi : Desa Poduwoma, Bone Bolango, Gorontalo

– Nilai Investasi : Rp.416,47 Miliar

– Rencana COD : Oktober 2020

– Harga Jual : Rp. 1.400 /kWh atau 10,52 cUS$/kWh

9. PLTA Koko Babak

– Kapasitas : 2,3 MW

– Pengembang : PT Sumber Daya Investasi

– Lokasi : Desa Aik Berik, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

– Nilai Investasi : Rp. 86,79 Miliar

– Rencana COD : April 2019

– Harga Jual : Rp. 1.384,65 /kWh atau 10,40 cUS$/kWh

Keywords: , ,
banner