MajalahCSR.id – Apa yang dimulai pada 2018 menjadikan busana ramah lingkungan untuk semua orang menjadi kenyataan selama pandemi 2020 ini. Adalah nama brand busana asal AS ini Akala, yang sukses melakukannya dan dirintis sang pemilik, Ashley Klein.
Koleksinya beragam mulai dari wrap top, jumpsuit, celana sehari-hari, sweater bolak balik, dan sweater dress. Setiap model koleksi ini dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan bumi. Semua bahan terbuat dari 98% serat tanaman, dan tak pernah memakai unsur hewani.
Bahan Akala terdiri dari Tencel™ Lyocell digunakan dalam beberapa produk, dan berasal dari sumber kekayaan hutan yang berkelanjutan. Dikutip dari Inhabitat, proses pembuatan Tencel™ mengadopsi sistem closed-loop serta memakai air dan pelarutnya hasil daur ulang. Selain itu ada bahan Cupro dari limbah katun yang bisa terurai alami, dan linen dari tanaman rami.
Proses produksi Akala dilakukan oleh para penjahit terampil, dalam manajemen pegawai yang diupah di atas minimum upah rata-rata. Perusahaan juga mengaplikasikan sistem sirkular dengan mendonasikan bahan yang tidak terpakai. Akala menyebut pihaknya fokus pada busana kualitas tinggi dan sangat durabel yang demikian kontras dengan industri fast fashion yang konsumtif.
Setiap pembelian item pun dikemas dalam kemasan ramah lingkungan berupa kertas yang tersertifikasi, bukan plastik atau produk dari minyak bumi. Sebagai tambahan, Akala menyisihkan 1 persen keuntungannya untuk upaya kelestarian bumi dan lingkungan.