Jakarta – Majalahcsr. Permasalahan air sebagai sumber kehidupan masih banyak yang belum bisa diatasi. Pada peringatan Hari Air Dunia 2018 lalu mempertemukan mempertemukan para ahli, pemangku kepentingan nasional yang relevan, universitas, dan mitra pembangunan, untuk bertukar pandangan mereka tentang “Nature for Water” pada 4 April 2018 di Auditorium Yustinus, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta.
UNESCO Office Jakarta dan Indonesia Global Compact Network (IGCN) yang bersama-sama menyelenggarakan seminar setengah hari ini memfokuskan pada solusi berbasis alam yang memiliki potensi untuk memecahkan banyak tantangan air.
Nature for Water dibuka dengan sambutan dari Dr. Asmin Fransiska, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Katolik Atma Jaya Indonesia, Mr. YW. Junardy, Presiden Indonesia Global Compact Network, dan Ibu Anita Nirody, UN Resident Coordinator (UNRC), Indonesia.
Seperti yang dijelaskan oleh Prof. Shabahz Khan, Direktur Biro Sains Regional UNESCO untuk Asia dan Pasifik, bahwa permintaan air telah meningkat dan akan terus meningkat secara signifikan selama beberapa dekade mendatang dan solusi berbasis alam dapat menjadi solusi untuk ini.
“Solusi berbasis alam (NBS) terinspirasi dan didukung oleh alam dan penggunaan, atau meniru, proses alami untuk berkontribusi secara efektif terhadap perbaikan pengelolaan air. Fitur yang menentukan bukanlah apakah suatu ekosistem yang digunakan adalah ‘alami’ tetapi apakah proses alami secara proaktif dikelola untuk mencapai tujuan yang terkait dengan air. ” ujarnya (4/4).
UN Water melaporkan bahwa permintaan global untuk air telah meningkat pada tingkat sekitar 1% per tahun selama dekade terakhir sebagai fungsi pertumbuhan penduduk, perkembangan ekonomi dan pola konsumsi yang berubah, di antara faktor-faktor lain, dan akan terus tumbuh secara signifikan selama masa mendatang.
Mengatasi masalah ini, Ir. Erna Witoelar MS, mantan Duta Besar Khusus PBB untuk SDGs di Asia dan Pasifik yang juga Dewan Pengawas IGCN menyatakan bahwa kemitraan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan inovatif & pengalaman solusi berbasis alam untuk masalah air. Juga untuk mengumpulkan masukan para pemangku kepentingan untuk reformasi kebijakan / aksi bersama.
Sejalan dengan apa yang dialamatkan Erna, Direktur Sumber Daya Air dan Irigasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Abdul Malik Sadat Idris, ST, M.Eng, menyebutkan tentang arah kebijakan Nasional untuk menjaga keamanan air. Antara lain, 1 ) Konservasi, Pemeliharaan dan Pemulihan sumber air dan ekosistem, 2) Pemenuhan suplai air untuk penggunaan sehari-hari dasar, 3) Mengelola pasokan air untuk produktivitas ekonomi, 4) Meningkatkan ketahanan terhadap bencana terkait air dan adaptasi terhadap perubahan iklim, dan 5) Peningkatan Kelembagaan.
Melalui kesempatan ini, Ketua Kelompok Kerja Mandat Air Indonesia dan VP Environment IGCN, Librian Angraeni, memiliki kesempatan untuk menjelaskan tentang beberapa perusahaan berbasis Indonesia dan LSM yang berkomitmen untuk konservasi air dan penatagunaan air dengan berjanji kepada CEO Water Mandate.
Mandate mendorong perusahaan untuk mengambil tindakan aktif dalam mengelola konsumsi airnya secara bertanggung jawab dan berkontribusi dalam mengatasi masalah air di luar garis batas operasinya. Proyek CEO Water Mandate ini adalah solusi mengenai air berbasis Masyarakat memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan air & limbah.
Dalam seminar ini juga, ada Prof Zainal Arifin, Ketua Program Hidrologi Internasional Indonesia (IHP), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang mempresentasikan tentang Solusi Berbasis Natured untuk meningkatkan keamanan air: mengalikan manfaat, dan Dr Ignasius Sutapa, Eksekutif Direktur Pusat Asia Pasifik untuk Ekohidrologi (APCE) yang berbicara tentang peran Eco hidrologi untuk berkontribusi terhadap ekosistem yang sehat.
Selain itu, World Water Development Report (WWDR) 2018 diluncurkan pada acara ini. WWDR 2018 adalah laporan tahunan dan tematik, yang dikembangkan dari upaya bersama badan-badan PBB dan entitas yang berfokus pada isu-isu air strategis yang berbeda setiap tahun dan bertujuan untuk memberikan pembuat keputusan alat untuk menerapkan penggunaan sumber daya air kita secara berkelanjutan.