banner
Dok. Modalku
Berita

Analisa Akurat Pefindo, Buat Modalku Bantu UMKM

1417 views

Jakarta – Majalahcsr. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia kekurangan pinjaman modal usaha untuk mengembangkan bisnis. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat kebutuhan kredit bagi UMKM sebesar Rp 1.700 triliun per tahun di Indonesia.

Saat ini, lembaga keuangan yang ada hanya dapat memenuhi Rp 700 triliun dari kebutuhan tersebut, sehingga ada kekurangan pendanaan bagi UMKM sebesar Rp 1.000 trilliun di Indonesia setiap tahun. Situasi ini tak hanya merugikan industri usaha kecil, tetapi juga melemahkan ekonomi negara.

Studi Oliver Wyman dan Modalku menemukan bahwa kurangnya akses terhadap pinjaman bagi UMKM Indonesia yang ingin berkembang menyebabkan kerugian sebesar 14% dari total PDB nasional di tahun 2015.

Namun diperlukan analisis kredit yang lebih cepat dan akurat dapat membantu (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. Modalku sebagai pionir FinTech peer-to-peer (P2P) lending di Indonesia trus meningkatkan kualitas analisis kredit agar lebih akurat, dan memungkinkan peminjam yang belum memiliki riwayat keuangan di sistem keuangan nasional untuk mendapatkan akses pembiayaan.

Modalku bekerjasama dengan PEFINDO Biro Kredit (PBK), sebagai lembaga pengelola informasi kredit, membangun infrastruktur P2P lending yang lebih efisien dan data-driven agar akses jasa keuangan bagi masyarakat semakin luas dan berkualitas. Kerja sama ini memberikan Modalku akses terhadap laporan perkreditan PEFINDO Biro Kredit, yang berisi riwayat kredit, score dan latar belakang calon peminjam.

Kemitraan ini juga meningkatkan efisiensi dan menurunkan risiko bagi pemberi pinjaman. Pasalnya laporan PEFINDO Biro Kredit dapat dimanfaatkan dalam melakukan penilaian atas permohonan pinjaman yang masuk sehingga mengurangi terjadinya risiko gagal bayar.

Platform P2P lending seperti Modalku ini menghubungkan UMKM berpotensi dan pencari alternatif investasi melalui pasar digital. Dengan mendanai pinjaman UMKM, pemberi pinjaman Modalku mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat pengembalian hingga 35% per tahun, sedangkan UMKM peminjam mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar dengan proses online yang mudah dan cepat.

Karena analisis kredit P2P lending fokus pada kesehatan usaha, bukan jaminan, maka pinjaman P2P lending cocok bagi UMKM yang biasanya belum memiliki cukup aset. Tenor pinjaman yang pendek dan proses yang lebih cepat, dari aplikasi hingga pencairan pinjaman, juga cocok dengan kebutuhan UMKM.

Melalui P2P lending, UMKM yang ingin berkembang dapat mulai mendapatkan pinjaman modal usaha dan membangun riwayat kredit. Semakin UMKM berkembang, mereka dapat mengakses lebih banyak produk keuangan, contohnya mendaftar untuk pinjaman bank. Kemajuan UMKM serta keberadaan industri P2P lending dan perbankan yang komplementer akan mendukung ekosistem keuangan yang sehat dan inklusif.

Di sisi lain, P2P lending juga menciptakan instrumen alternatif investasi yang mudah diakses, sehingga layanan keuangan bagi masyarakat luas bertambah dan inklusi keuangan di Indonesia meningkat.

Hendrikus Passagi, Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK, mengatakan bahwa kerja sama Modalku sebagai penyelenggara Fintech Lending dengan Pefindo Biro Kredit sebagai penyelenggara asesmen risiko kredit bagi individu atau lembaga, merupakan model kolaborasi yang terus didorong agar dalam jangka pendek dapat segera menciptakan ekosistem industri FinTech yang sehat. Dalam jangka menengah, FinTech mampu memberi dukungan yang maksimal bagi terbentuknya ekosistem ekonomi digital, dimana di dalamnya terdapat industri E-Commerce yang akan menjadi salah satu kekuatan perekonomian Indonesia di masa mendatang.

Kerja sama ini juga merupakan momentum untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Pefindo Biro Kredit memiliki pengalaman yang sangat kuat dalam menganalisis profil risiko kredit berdasarkan kinerja keuangan masa lalu, sementara Modalku dengan teknologi informasi dan alogaritma terkini, memiliki keunggulan dalam menganalisis profil risiko berdasarkan informasi publik yang tersedia diberbagai sistem pembayaran, provider telekomunikasi, media sosial dan toko online.

“Melalui kerja sama ini, akan terjadi mekanisme pertukaran data secara cepat, dan akan semakin meningkatkan kualitas analisis risiko kredit dari kedua belah pihak. Kami mendorong agar seluruh penyelenggara fintech lending dapat dengan segera mengikuti model kerjasama ini,” jelas Hendrikus rabu (27/12).

Stefanus Warsito selaku Chief Risk Officer Modalku berkata bahwa kebutuhan pinjaman segmen UMKM di Indonesia sangat tinggi. Saat ini industri perbankan sudah menyalurkan pinjaman kepada mereka dan kehadiran P2P lending akan menyediakan solusi pinjaman alternatif yang dapat membantu perkembangan bisnis UMKM, sehingga P2P lending menjadi komplemen bank dalam mendukung inklusi keuangan dan ekonomi Indonesia.

Warsito menambahkan bahwa pihaknya menggunakan teknologi terkini dan data alternatif dalam analisis kredit, tetapi kami selalu ingin lebih baik lagi. Kemitraan dengan Pefindo meningkatkan kualitas infrastruktur P2P lending, karena akan lebih mudah bagi Modalku untuk menemukan UMKM yang berkualitas dan pantas mendapatkan pinjaman.

“Kerja sama ini juga meningkatkan keamanan bagi pemberi pinjaman, kami dan Pefindo saat ini juga sedang menjalankan suatu pilot project yang didukung OJK.” paparnya.

Sejalan dengan Modalku, visi PEFINDO Biro Kredit adalah mendorong perluasan akses pembiayaan inklusif bagi berbagai jenis usaha, termasuk UMKM Indonesia. Akses pinjaman yang lebih luas akan mewujudkan pertumbuhan dan ekspansi bisnis UMKM ke depannya.

“Melalui kerja sama ini, kami harap layanan data perkreditan PEFINDO Biro Kredit yang akurat dan bernilai tambah dapat mendukung kemajuan ekosistem keuangan Indonesia. Dengan adanya layanan PEFINDO Biro Kredit, diharapkan dapat mendorong UMKM yang sebelumnya unbankable menjadi bankable,” tukas Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit, Yohanes Arts Abimanyu.

Yohanes menambahkan, melalui informasi yang disajikan Pefindo, kredibilitas calon debitur dapat diketahui secara lengkap dan cepat melalui data historis riwayat pembayaran kredit yang dimiliki, guna mempermudah analisis pemberian fasilitas kredit. Layanan Pefindo juga dilengkapi dengan score, informasi kategori risiko calon debitur dan pengukuran kemungkinan gagal bayar (probability of default) yang dapat mengurangi potensi timbulnya non-performing loan serta meningkatkan efisiensi biaya operasional.

Sedangkan bagi masyarakat, score atau report individu yang dimiliki dapat mencerminkan reputasi kreditnya serta membangun perilaku positif untuk senantiasa bertanggung jawab terhadap kewajiban keuangannya, sekaligus sebagai mekanisme kontrol atas kebenaran dan keakuratan data.

Keywords: , , , ,
banner