Jakarta – Majalahcsr. Dalam waktu 7 tahun mendatang, Indonesia menargetkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam negeri sebesar 23%. Namun saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengklaim penggunaannya telah mencapai 13%.
Pemerintah melakukan sejumlah sejumlah langkah yang akan pemerintah lakukan untuk mendorong peningkatan bauran EBT tersebut. Salah satunya, pemerintah akan mendorong PT PLN (Persero) untuk mengganti seluruh pembangkit dieselnya menggunakan 100% minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar.
Caranya dengan menggunakan bahan bakar minyak kelapa sawit pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Meskipun diakui Menteri ESDM Ignasius Jonan bahwa untuk mencapai target bauran energi EBT 23% pada 2025 bukanlah hal yang mudah.
Jumlah kapasitas PLTD yang dioperasikan oleh PLN tercatat sekitar 3.200 megawatt (MW). Menurutnya, bila seluruh PLTD tersebut menggunakan kelapa sawit maka peningkatan bauran EBT akan cukup signifikan.
“Kalau bisa dilakukan itu dalam 5 tahun. EBT nambahnya 5% dari kapasitas sekarang,” ujar Jonan di Gedung DPR RI, Jakarta, seperti yang dilansir oleh Bisnis, Kamis (19/7).
Jonan menilai, penggunaan 100% minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar seharusnya tak lagi menjadi kendala. Sebab, saat ini sudah cukup banyak teknologi yang bisa mendukung pengimplementasian rencana tersebut.
“Teknologi ada. PLN juga sudah buat, GE bisa, yang lain juga bisa kok. Jadi tinggal kita implementasikan pelan-pelan, ya 5-10 tahun lah,” katanya.
Selain meningkatkan bauran energi EBT, langkah ini juga sebagai solusi untuk menyerap produksi CPO dalam negeri. Untuk pembangkit sebanyak 3.200 MW, konsumsi CPO diperkirakan dapat mencapai 4,5 juta-5 juta kilo liter.
“Itu lebih besar dari program B20 saat ini,” katanya.