banner
Bus Otonom yang Digunakan untuk Mengambil Sampel Uji Virus COVID-19 di Mayo Clinic, Florida, Amerika. Foto : Mayo Clinic
Ragam

Bus Otonom Cerdas ini Mampu Antar Sampel Tes COVID-19

694 views

MajalahCSR.id – Salah satu cara menghindari penularan virus COVID-19 adalah tidak melakukan kontak yang tak perlu dengan orang lain, seperti dalam aturan 5 M. Penularan virus varian delta yang berbahaya dan lebih cepat semakin menegaskan pentingnya untuk menjaga jarak.

Namun, tak semua orang bisa leluasa menjaga jarak, contohnya tenaga medis. Karena tuntutan profesi menyebabkan mereka harus kontak langsung dengan pasien terpapar. Menyadari rentannya risiko petugas medis oleh ancaman virus, sebuah klinik kesehatan di Florida, AS, Mayo Clinic, mengoperasikan bus mini (shuttle) tanpa awak untuk melakukan uji virus (antigen) kepada masyarakat di rumah dan kampus di wilayah mereka.

Mengutip Intelligentliving, shuttle ini adalah hasil kerja sama klinik dengan layanan transportasi Jacksonville Transportation Authority (JTA) dan dua startup teknologi otonom, Beep dan Navya. Shuttle dilengkapi dengan artificial intelligence atau kecerdasan buatan sehingga dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan sopir. Hal ini dilakukan guna memastikan keamanan bagi para karyawan Mayo Clinic dalam mengumpulkan sampel tes COVID-19.

Pada akhir Maret 2020  lalu, empat unit shuttle mulai ujicoba layanan. Selain ujicoba menempuh rute, juga kemampuannya melakukan analisi lab secara otomatis. Seluruh jalannya ujicoba menghindari jalan-jalan publik. Kendaraan tetap berada di wilayah kampus di Mayo Clinic, Florida.

Seusai tes rute sukses, karyawan lalu memasukkan sampel lab ke dalam container merah yang aman dalam mobil, untuk ujicoba pengiriman. Lalu shuttle berjalan menuju lab melalui jalur yang bebas lalu lintas sibuk, pejalan kaki, dan juga staff karyawan. Selama ujicoba ini, pusat pengendali memantau pergerakan shuttle sementara kendaraan lain, dengan sopir didalamnya, mengikuti dalam jarak aman memastikan shuttle berjalan secara lancar.  

Metode ini bukanlah yang tercepat dan paling efisien dalam pengiriman sampel. Namun, memang bukan diperuntukkan untuk efisiensi (efficiency), melainkan keselamatan (safety). Ini adalah contoh yang baik dalam upaya menghindari kontak antar manusia dan menjamin keamanan di masa pandemi.    

“Memakai kecerdasan buatan mampu melindungi kami dari ancaman virus yang menular dengan memanfaatkan teknologi kendaraan otonom. Sementara staff karyawan menjadi lebih fokus pada penanganan pasien yang lain. Kami berterima kasih pada JTA, Beep, dan Navya untuk kerja sama menghadapi tantangan ini,” tutur Kent Thielen, Kepala Mayo Clinic, Florida.

banner