Di tengah merebaknya virus corona (COVID-19), banyak perusahaan menerapkan kebijakan karyawan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Hal ini merupakan bentuk dukungan pada pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Kondisi ini ternyata memberikan tantangan baru bagi karyawan yang bekerja dari rumah. Karyawan harus pandai-pandai membagi waktu dengan anak hingga mengatur keuangan.
Anda mungkin berpikir bekerja di rumah lebih hemat. Alasannya, ongkos untuk transportasi tak perlu ada. Selain itu pun bisa berhemat dengan makan siang di rumah, selain tak ada lagi ongkos nongkrong di kafe yang biasanya dilakukan sepulang kerja. Namun, meskipun bekerja di rumah, ada baiknya harus tetap menahan diri untuk tidak konsumtif.
Di tengah situasi pandemi ini, siapapun sebaiknya dapat mengelola keuangan dengan bijak. Keuangan yang tetap stabil tentu tidak menimbulkan masalah ke depannya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan agar tetap bijak dalam mengatur keuangan di tengah pandemi COVID-19.
- Membuat catatan pengeluaran bulanan
Saat #dirumahaja, pasti ada saja pengeluaran yang harus dikeluarkan secara ekstra untuk keperluan rumah tangga. Catatan pengeluaran dapat membantu dalam mengatur pengeluaran yang sesuai dengan dana yang dimiliki. Caranya adalah dengan mulai membuat catatan penghasilan yang didapat, setelah itu buat juga catatan pengeluaran untuk tiga bulan ke depan.
- Stop panic buying
Saat ini, godaan terbesar adalah menahan nafsu berbelanja. Efek dari pandemi ini adalah munculnya ketakutan pada masyarakat soal berkurangnya kebutuhan makanan. Terjadi panic buying, berlebihan dalam membeli kebutuhan pokok. Panic buying bukanlah solusi. Justru, membuat harga di pasar semakin mahal dan bahkan membuat beberapa kebutuhan pokok bisa menjadi langka.
Pemerintah sudah memastikan pasokan makanan dan kebutuhan rumah tangga tetap aman. Selain itu, WFH sebenarnya memudahkan kita melakukan online shopping barang-barang yang mungkin tidak terlalu dibutuhkan sekarang. Jadi, lebih baik tidak terlalu banyak menyimpan barang yang belum dibutuhkan dan berbelanjalah sesuai kebutuhan.
- Atur prioritas pengeluaran
Di tengah situasi ini, sebaiknya bijak dalam melakukan transaksi. Pastikan pengeluaran bulanan hanya fokus untuk biaya kebutuhan utama saja. Jumlah uang yang dikeluarkan pun upayakan lebih sedikit dibanding bulan-bulan sebelum terjadi pandemi COVID-19. Buat pos-pos prioritas, seperti membeli kebutuhan makanan sehari-hari, membayar utang, membayar hal yang berkaitan dengan tempat tinggal (bayar listrik, air, atau biaya sewa tempat tinggal).
Usahakan untuk sebisa mungkin menghemat pengeluaran, misalnya dengan masak sendiri dibanding membeli makanan dengan jasa pesan antar online. Sebisa mungkin sebaiknya menunda untuk berutang, seperti rencana proses KPR. Sebisa mungkin juga hindari untuk berutang yang sifatnya konsumtif dengan menggunakan kartu kredit.
- Persiapkan dana darurat
Cek kembali dana darurat dan tabungan yang dimiliki. Apakah dana darurat tersebut cukup untuk kebutuhan biaya hidup utama 3 bulan ke depan? Jika belum, maka Kamu sebaiknya sudah mulai menabung dan menekan pengeluaran. Sisihkan penghasilan untuk mempersiapkan dana darurat hingga 3 bulan kebutuhan biaya hidup utama. Dengan kondisi bekerja dari rumah, pengeluaran seharusnya berkurang dibandingkan pada saat di kantor. Biaya seperti biaya transportasi, makan siang di luar, jajan sore di kantor, atau biaya nongkrong dapat ditekan 30-50 persen dan dijadikan dana darurat. Ingat, di situasi saat ini bijaklah dalam mengeluarkan sesuatu.
- Prioritaskan dana untuk kebutuhan kesehatan
Prioritas utama dalam situasi pandemi ini adalah menjaga kesehatan. Alangkah baiknya jika kita mengalihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan kesehatan. Kita dapat membeli suplemen vitamin untuk meningkatkan sistem imun tubuh sendiri dan keluarga. Sisihkan budget untuk membeli masker dan hand sanitizer agar terlindung jika harus ke luar rumah. Selain itu, pastikan memiliki asuransi untuk melindungi kita dan keluarga.
Setelah ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), COVID-19 secara resmi tidak ditanggung oleh asuransi. Hal ini karena semua polis asuransi menyebutkan bahwa penyakit yang masuk kategori pandemi tidak masuk dalam pertanggungan asuransi.
FWD Life juga telah meluncurkan Manfaat Khusus COVID-19 sebagai komitmen untuk memberikan kemudahan bagi semua nasabah dan keluarga mereka dalam mendapatkan perlindungan. Alhasil, nasabah merasa aman selama masa pandemi ini. Untuk lebih jelasnya bisa informasi bisa diakses melalui www.fwd.co.id/protect/TC-Manfaat-Khusus-Virus-COVID19.