Jakarta, MajalahCSR.id – Coca Cola Europacific Partners (CCEP) mengembangkan skema pendanaan keberlanjutan yang diperuntukkan bagi para pelaku rantai pasok mereka. Produsen softdrink terbesar di dunia ini bahkan memberi kemudahan lain jika partner mereka melakukan praktik usaha yang sesuai dengan tujuan keberlanjutan pada lingkungan dan sosial.
CCEP mengungkapkan jika program pendanaan ini diawasi oleh bank khusus yang menangani industri makanan dan pertanian, Rabobank. Kebijakan ini menjadikan CCEP sebagai perusahaan minuman pertama di dunia yang menerapkan skema ini.
Melansir dari Greenbiz, CCEP mengumumkan skema ini pada Rabu (31/8/2022) pekan lalu. Menurut keterangan korporasi, mereka menerapkan hal ini untuk memberi insentif dan penghargaan pada para supplier CCEP yang sudah melakukan kebijakan keberlanjutan dalam bisnis mereka. Pendanaan tersebut akan merujuk pada indikator performa supplier, jika sesuai, maka akan ada pengurangan pengembalian pendanaan.
CCEP menyebut hal ini terkait dukungan atas inisiatif target emisi netral pada 2040 mendatang. Termasuk dalam target tersebut adalah reduksi emisi gas rumah kaca di seluruh rantai nilai mereka hingga 30% pada satu dekade ke depan, terhitung sejak 2019.
“Kami paham mengenai bagaimana pentingnya bekerja sama dengan supplier untuk dekarbonasi bisnis kami, serta komitmen untuk mendukung dan membantu kebutuhan mereka dalam upaya mereduksi emisi, yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan kami,” cetus Ralph Peters, pimpinan divisi pengadaan di CCEP.
“Program pendanaan baru bagi supplier kami ini adalah langkah penting lainnya yang membantu kami dalam mengambil aksi kolektif dengan mengimplementasikan perubahan positif yang berdampak dan terus melanjutkan penyempurnaan pada usaha keberlanjutan.”
Lebih dari 90% emisi yang dihasilkan oleh CCEP berasal dari rantai pasoknya. Oleh karena itu, CCEP pun meminta pada supplier mereka agar mengambil 3 aksi demi memberi dampak signifikan dalam mereduksi karbon di bisnis mereka. Ini termasuk menerapkan dan memvalidasi target reduksi berdasarkan Science Based Target Initiatives (SBTi), berkomitmen untuk menggunakan 100% energi listrik terbarukan di seluruh tahap operasional, dan memberikan salinan data jejak karbon mereka, pada 2023.
Peluncuran program pendanaan ini berlangsung di Jerman, dan akan diterapkan pada supplier raksasa mereka di Eropa, Australia, dan Selandia Baru.
Selain itu, CCEP merencanakan kerja sama dengan Rabo Foundation, divisi pendanaan dari Rabobank, untuk melaksanakan program bantuan bagi para petani di Indonesia. Dukungan ini terutama bagi para petani binaan yang menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dalam memaksimalkan lahan mereka yang sekaligus juga berdampak ekonomi jangka panjang.