Jakarta, MajalahCSR.id – Qatar, saat ini menjadi pusat perhatian dunia, terutama bagi para penggila bola di seluruh dunia. Ya, negara di kawasan Timur Tengah ini menjadi tuan rumah piala dunia FIFA World Cup 2022 mulai akhir Nopember ini hingga pertengahan Desember nanti. Di balik hingar bingar ajang olahraga terpopuler sejagat tersebut, ada hal menarik terkait pemakaian energi hijau di negara kawasan Timur Tengah ini.
Doha, Ibukota negara Qatar, dalam rangka menyambut piala dunia tersebut kini dilengkapi 350 lampu tenaga surya untuk membantu penerangan sudut-sudut kota. Bukan sekedar lampu surya biasa, lampu itu bahkan mampu memenangi penghargaan desain furniture bergengsi A’ Award karena bentuknya yang menyerupai daun pohon.
Dilansir oleh Inhabitat, lampu cantik bernama EnGo Leaf ini adalah karya rumah desain furnitur EnGoPlanet, asal Texas, AS. Selain di Doha, sejumlah lokasi dikabarkan sudah menggunakan lampu EnGo Leaf ini, seperti Nevada, Texas, Antigua, dan Barbuda.

EnGo Leaf, lampu tenaga surya yang juga menerangi pelaksanaan piala dunia 2022 di Doha, Qatar. Foto: EnGoPlanet via Inhabitat
EnGoPlanet adalah perusahaan yang secara khusus memproduksi lampu jalan dan furnitur cerdas bertenaga surya untuk infrastruktur publik. Salah satu produknya termasuk bangku publik dan selter bus tenaga surya. Ini merupakan upaya perusahaan guna mendorong terwujudnya kota pintar yang bersumberkan energi berkelanjutan yang bersih, demi masa depan bumi.
“Tanpa upaya alternatif ini, masa depan kita akan suram, dan kami merasa senang untuk berkontribusi membangun kota pintar yang berkelanjutan. Permintaan terhadap produk kami pun terus meningkat,” kata Petar Mirovic, CEO EnGoPlanet.
Lampu tenaga surya pada dasarnya sangat mudah diterapkan, ekonomis, dan praktis dalam menerangi kota dan jalanan tanpa perlu membebani pembangkit listrik. Lampu surya juga tidak butuh perawatan yang sama dengan lampu listrik biasa. Sementara itu desain EnGo Leaf mampu membuatnya kokoh bertahan dari tiupan angin kencang, bahkan dari terjangan badai angin putting beliung.
Cahaya lampu yang dihasilkan berasal dari daya batere yang energinya dipasok dari panel surya di bagian desain yang berbentuk daun. Pengaturan batere ini bahkan bisa dilakukan dari jarak jauh.