banner
Ilustrasi pohon Natal. Foto : reviewed.com
Liputan

Gara-gara Perubahan Iklim, Harga Pohon Natal jadi Naik di AS

528 views

MajalahCSR.id – Perayaan Natal di AS, pada tahun ini diselingi kabar tak enak mengingat harga pohon Natal yang sejak tahun kemarin naik 10 hingga 15%. Hal ini dikatakan oleh Jeri Seifert, Ketua Asosiasi Pengusaha Pohon Natal Kalifornia. Pangkal masalahnya adalah kebakaran hutan dan gelombang panas yang menerjang Amerika bagian utara pada awal tahun ini.

Melansir dari CNN, Para petani di Oregon dan Kalifornia adalah yang paling terdampak dari serangan alam ini. Padahal, Oregon selama ini dikenal sebagai wilayah penghasil pohon Natal terbesar di AS, sehingga kondisi sulit para petani di sana mempengaruhi volume penjualan di seluruh negara. Asal tahu saja, wilayah ini mampu memasok 40% kebutuhan  pohon Natal di seluruh negeri Paman Sam.

“Sebanyak 30% tanamanku mati, nyaris setiap benih yang ditanam mengalami kegagalan,” kata Tom Norby, petani di Oregon. Norby yang juga Ketua Asosiasi Petani Pohon Natal Oregon, menyebutkan, seluruh petani di wilayahnya punya masalah yang sama. “Ratusan hektar perkebunan mengalami gagal bibit. Nyaris 100% ada gagal tanam di seluruh lahan perkebunan,” keluh Norby.  

Di Oregon, penyebab utama hancurnya tanaman adalah gelombang panas di bulan Juni. Menurut Norby, lahan kebun para petani memang terhindar dari kebakaran, namun gelombang panas membunuh banyak bibit pohon.

“Terjangan gelombang panas muncul di saat yang buruk. Saat para petani menanam benih di tanah-tanah baru, gelombang ini membuatnya tak mampu bertahan,” kisah Norby. 

Hantaman gelombang panas akhirnya memaksa kelangkaan pasokan pohon Natal dan mendongkrak harga. Meski demikian, para petani di Kalifornia masih optimis, kondisi akan membaik di tahun depan. Sementara bagi petani Oregon, terganggunya suplai diperkirakan akan tetap berpengaruh hingga dekade berikutnya.

Pohon natal membutuhkan waktu lebih dari enam tahun untuk siap dipanen. Jika lahan mengalami kerusakan, butuh waktu untuk memulihkannya. Bila pohon-pohon terpapar panas berlebih, tak cukup mendapat kelembaban yang seharusnya, mereka akan tak tahan terhadap sengatan cahaya matahari dan pohon pun akan rusak sepenuhnya. 

“Jika Anda kehilangan tanaman di lahan kebun, akan ada banyak proses yang harus dilalui dalam menanam kembali pohon. Jadi, butuh bertahun-tahun untuk menutup kerugian,” ungkap Seifert.

banner