MajalahCSR.id – Badai Siklon Tropis Seroja menghantam area Nusa Tenggara Timur di awal April 2021. Badai yang disertai banjir bandang ini menghancurkan banyak bangunan, fasilitas umum, dan terutama rumah-rumah warga di 15 Kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Timur. Lebih dari 54 ribu keluarga terpaksa mengungsi karena kehilangan tempat tinggal (Sumber: BNPB, 20 Mei 2021). Meski sudah 3 bulan badai berlalu, kehancuran dan penderitaan masih dirasakan sampai sekarang. Faktanya, keluarga-keluarga penyintas bencana di NTT masih harus berjuang hidup di gubuk-gubuk, tenda-tenda, maupun tempat kerabat dengan fasilitas yang sangat terbatas.
Pemulihan pasca bencana membutuhkan waktu yang panjang dan butuh dukungan dari semua pihak. Habitat for Humanity Indonesia (Habitat Indonesia) ingin membantu keluarga-keluarga di NTT agar cepat pulih dari bencana dengan membangun hunian layak. Berkolaborasi dengan pianis Ananda Sukarlan dan beberapa musisi muda asal NTT, Habitat Indonesia menggelar Konser Amal bertajuk “NTT adalah Kita” yang bertujuan untuk mendorong lebih banyak dermawan turut ambil bagian mendukung pembangunan kembali NTT.
Konser akan tayang perdana pada 6 Agustus 2021 pukul 19.00 wib di kanal Youtube dan Facebook Berita Satu dan Vidio.com, sementara bagi masyarakat yang belum sempat menyaksikan konser dapat kembali menyaksikannya melalui loket.com pada tanggal 7-15 Agustus 2021. Seluruh dana yang terkumpul dari konser ini akan digunakan untuk membangun rumah layak bagi keluarga penyintas bencana di Kelurahan Oeasao dan Kelurahan Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT.
Membuka konferensi pers yang diadakan Habitat Indonesia dan DANA pada Rabu (28/7/2021), Krispianus Patmawan, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kupang dalam kata sambutannya menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi semangat Habitat for Humanity Indonesia bersama para mitra untuk membangun kembali rumah keluarga-keluarga yang rusak bahkan hilang akibat badai siklon tropis seroja beberapa bulan lalu. Rumah yang layak sangat penting karena menjadi tempat setiap keluarga dapat berteduh, berlindung, dan membangun hubungan sosial mereka.
“Itu sebabnya atas nama Pemerintah Kabupaten Kupang, kami terus berupaya bersama Pemerintah Provinsi dan Pusat termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat seperti Habitat Indonesia bersama-sama membangun hunian yang layak bagi warga penyintas bencana agar mereka mampu kembali bangkit,” ujar Krispianus. Dirinya mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama untuk peduli dengan turut membangun fasilitas masyarakat yang rusak akibat bencana di NTT di tengah keterbatasan dana pemerintah untuk melakukannya.
Sementara itu musisi Ananda Sukarlan menyebutkan, “Seniman itu sangat dekat dengan masyarakat baik suka maupun duka. Kami berharap melalui musik dan karya dalam konser ini, kami bisa membantu saudara-saudara kami di NTT dengan mengajak kita semua berkontribusi membangun rumah layak bagi mereka.”
Ganzer Lana, seniman asal Rote Ndao yang turut berpartisipasi dalam konser amal ini menambahkan, dirinya merasa sangat prihatin melihat kondisi kehidupan masyarakat penyintas bencana di NTT yang sempat terlupakan dan belum membaik. Bahkan menurutnya, teman-teman di sana sering menghubungi dirinya untuk meminta bantuan.
“Sejalan dengan kecintaan saya terhadap instrumen musik NTT, konser ini adalah sesuatu yang tepat untuk saya ikuti. Saya berharap semoga melalui konser amal ini, banyak dana yang terkumpul dari tangan-tangan orang baik sehingga banyak keluarga-keluarga penyintas bencana memperoleh hunian yang layak. Mari kita dukung NTT agar dapat bangkit kembali, karena NTT adalah Kita,” ajaknya.
Semua dana yang terkumpul dalam konser ini akan disalurkan melalui Habitat Indonesia yang akan digunakan untuk penyediaan rumah layak bagi keluarga penyintas bencana di NTT. Susanto Samsudin, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia mengungkapkan, rumah merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki di saat pasca bencana karena digunakan sebagai tempat berlindung dan pemulihan kondisi. Terlebih di masa pandemi, rumah sangat penting agar masyarakat terhindar dari paparan virus.
“Kita diajak untuk turut merasakan apa yang mereka rasakan. Sebuah dampak positif bisa terjadi bagi keluarga-keluarga penyintas bencana di NTT jika kita semua bersama-sama mengambil bagian. Didorong oleh semangat persatuan sebagai satu bangsa dan saudara di Indonesia, Habitat Indonesia ingin mengajak lebih banyak orang, bahkan hanya dari rumah saja, kita bisa ikut berperan membantu mereka dengan menggunakan teknologi yang ada,” cetusnya.
Donasi untuk NTT diselenggarakan sejak Juni lalu dan dilakukan secara daring dengan memanfaatkan pembayaran nontunai. Oleh karena itu, Habitat bekerja sama dengan DANA sebagai mitra pembayaran digital guna membuka kesempatan lebih luas bagi siapapun untuk berdonasi.
Keterlibatan DANA juga diungkapkan oleh Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA sebagai bentuk kepedulian DANA untuk membantu sesama. “Bergerak di industri teknologi finansial tidak menghentikan kami untuk berkontribusi dalam memulihkan kondisi teman-teman di NTT. Sebaliknya, kami sadar betul bahwa donasi yang dikumpulkan akan lebih optimal apabila digarap secara daring,” papar Agustina.
Dengan teknologi dan jangkauan yang dimiliki, DANA dapat membantu mempercepat dan memudahkan metode pengumpulan donasi secara digital, yang terintegrasi langsung dengan Kitabisa.com, dan mengomunikasikannya melalui berbagai aset komunikasi yang DANA miliki.
“Besar harapan kami, donasi yang terkumpul ini dapat membangkitkan kembali NTT sekarang dan di masa yang akan datang,” harap Agustina.
Kesempatan masyarakat untuk mengulurkan bantuannya dengan cara berdonasi daring masih terbuka lebar melalui dompet digital DANA. Caranya, pengguna dapat membuka aplikasi DANA dan menuju bagian Charity untuk kemudian mengakses DANA Donasi. Pengguna dapat mencari informasi berupa banner NTT Bangkit dan melakukan donasi sesuai nominal yang diinginkan.
Harapan serupa untuk membangkitkan kembali NTT ini juga disambut hangat oleh Kitabisa.com selaku mitra DANA sekaligus wadah penggalangan donasi ini. “Inisiatif Habitat for Humanity dan DANA selaras dengan misi kami dalam memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan semangat kebaikan. Semoga sinergi banyak pihak dalam donasi NTT Bangkit dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Marisa Thara Wardhani, Head of Brand Partnership Kitabisa.
Informasi lebih lanjut mengenai tata cara berdonasi dapat disimak melalui tautan http://kitabisa.com/bangunkembalintt. Selain itu, masyarakat juga bisa memberi dukungan dengan cara lain dengan bergabung di acara Konser Amal “NTT adalah Kita” secara virtual yang dapat ditelusuri pada media sosial habitat di @habitat_id maupun website Habitat di habitatindonesia.org dan menyatakan kepeduliannya dengan berdonasi melalui saluran donasi yang akan disediakan pada gelar acara tersebut.