Jakarta, MajalahCSR.id – Habitat for Humanity Indonesia menggelar kegiatan bertajuk Bali Build yang diisi dengan aktivitas membangun 6 rumah layak huni bagi keluarga berpenghasilan rendah di Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Bali, Selasa (4/4/2023). Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari program pembangunan 3 rumah layak yang dilaksanakan Januari 2023 lalu.
“Januari lalu kita sudah membangun 3 rumah layak di sini, hari ini kita membangun 6 rumah jadi jumlah keseluruhannya ada 9 rumah layak yang kita bangun di Bali Build 2023 ini,”ungkap Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto.
Kegiatan Bali Build digagas oleh Habitat karena masih banyak rumah tidak layak di beberapa daerah di Bali meski Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat indah. Di Desa Purwakerti, setidaknya masih ada 40 rumah yang hanya terbuat dari anyaman bambu.
Kondisi rumah warga di desa tersebut masih banyak yang kurang layak memenuhi standar sehat untuk penghuni sebuah rumah. Hal ini juga diungkapkan I Nengah Suanda, yang merupakan Kepala Desa Purwakerti.
“Dinding rumah beberapa warga disini masih dari bambu dan lantainya tanah. Toilet juga tidak punya, mereka biasanya menumpang ke tempat lain atau bahkan buang air besar sembarangan,” katanya.
Dijelaskan, warga di desanya belum mampu membangun rumah dan toilet karena hampir 90% hanya bekerja sebagai nelayan yang pendapatannya tidak menentu.
Seorang warga bahkan mengeluhkan kondisi rumahnya yang tak bisa disebut layak. “Iya, ini udah bocor, kalau ke toilet ada di luar, ga ada air, mesin(air)nya rusak, ga ada uang memperbaiki rumah dan toilet,” tutur I Ketut Lanus, salah satu warga yang menerima bantuan rumah layak.
Merealisasikan pembangunan 6 rumah layak tersebut, Habitat didukung oleh 25 relawan yang datang dari perusahaan maupun individu. Salah satu relawan yang pertama kali ikut membangun rumah layak bersama Habitat menceritakan bahwa ia terharu dan sangat terkesan dengan kegiatan Bali Build.
“Terharu melihat mereka bertahan tinggal di rumah yang kondisinya begitu, sementara kita hidup dengan segala kecukupan. Ikut dalam kegiatan ini, aku hanya ingin mengembalikan apa yang ku punya kepada mereka yang membutuhkan, mereka yang kurang beruntung seperti kita,” ujar Ni Luh.
Ni Luh yang merupakan pekerja kantoran, tak ragu untuk turun langsung merenovasi rumah warga, dari mulai membangun pondasi, memasang batako, hingga proses mengecat atap.
Kehadiran Habitat Indonesia di Bali untuk menyediakan hunian yang layak diharapkan bisa memberikan kehidupan yang lebih sejahtera. “Setiap orang berhak memiliki hunian yang layak. Saya berharap keluarga yang sudah kita bantu memiliki kehidupan yanglayak dan sejahtera,” kata Susanto.