banner
Limbah Plastik Menutupi Sungai Citarum, Jawa Barat. Foto : austroindonesianartsprogram.org
Wawasan

Sebanyak 1% Sungai di Seluruh Dunia Berkontribusi pada Pencemaran Laut oleh Plastik

1202 views

MajalahCSR.id – Sungai selama ini diduga menjadi salah satu penghubung tercemarnya laut oleh limbah plastik. Menurut studi termutakhir yang terbit dalam jurnal Science Advance, terdapat 1.000 sungai, atau 1% dari total jumlah sungai di dunia yang mengkatalisis sampah plastik ke lautan.  Menurut perisetnya, polusi limbah yang terjadi di sungai, dipengaruhi beragam faktor. Diantaranya, kebijakan manajemen pengelolaan limbah di kawasan sungai, intensitas hujan lokal, dan kedekatan daerah sungai dengan laut.

Mengutip Inhabitat, studi ini digagas oleh The Ocean Cleanup, organisasi nirlaba yang bertujuan mengurangi limbah lautan. Untuk mengurangi limbah plastik dari sungai, tim periset menggelar misi untuk terjun langsung menangani polusi berdasar wilayah sungai.   

Selama 3 tahun terakhir, para periset mengambil sampel dari 67 sungai di 14 negara dari 3 benua. Sampel yang dikumpulkan memperlhatkan jumlah pasokan plastik dari tiap wilayah serta bagaimana limbah ini menyebar secara global. Selain memakai sampel, tim juga menggunakan data dan model komputer sehingga hasilnya lebih akurat dibanding studi sebelumnya.

Studi sebelumnya, menyebutkan, hanya 5 dari 47 sungai utama di dunia bertanggung jawab atas mayoritas pencemaran plastik di laut. Sementara studi selanjutnya yang diinisiasi The Ocean Cleanup ini, jumlahnya meningkat menjadi lebih kurang 1.000 sungai. Meskipun begitu, 1.000 sungai jumlahnya dinilai masih kecil dan dapat ditangani, mengingat hanya 1% saja dari total sungai dunia.

Studi ini memberi catatan bahwa akumulasi limbah di lautan lebih dipengaruhi oleh pendekatan manajemen limbah di tiap wilayah dan tak harus selalu kuantitas plastik yang dikonsumsi. Negara yang konsumsi plastiknya besar boleh jadi menyumbang limbah laut yang lebih sedikit karena menerapkan manajemen limbah yang baik. Studi ini juga mengungkapkan, Filipina, India, Malaysia, China, dan Indonesia sebagai kontributor limbah plastik terbesar di sungai.   

Para periset mengatakan, informasi hasil studi ini dapat dijadikan bahan untuk upaya pencegahan polusi plastik di lautan. Meski demikian, aksi global tetap dibutuhkan untuk mencapai hasil yang optimal.  

banner