MajalahCSR.id – Masa pandemi corona yang belum teratasi menimbulkan masalah baru. selain meningkatnya limbah masker sekali pakai, limbah lain yang patut diwaspadai – dan sudah jadi lagu lama – adalah sampah plastik.
Pandemi mengubah banyak pola kebiasaan kita. Salah satunya orang tak lagi bebas makan dan minum di restoran atau kafe. Dengan alasan keamanan, konsumen lebih suka membungkus pesanan makanan atau minuman mereka untuk dinikmati di rumah atau tempat lainnya. Alhasil, kebiasaan ini mendorong pemakaian kantong plastik atau wadah makanan/botol minuman plastik sekali pakai yang kian meningkat.
Namun ada kabar baik bagi di tengah ancaman limbah ini. Sejumlah ilmuwan dari Universitas Portsmouth di Inggris menemukan metode unik agar limbah ini lebih lekas terurai di alam.
Dikutip inhabitat dari “The Guardian”, sebuah studi yang belum lama dipublikasikan di jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences akhirnya menemukan enzym baru yang disebut “super enzyme” sebagai penghancur botol plastik. Enzym super ini sudah diuji di laboratorium dan diklaim bisa menghancurkan botol plastik enam kali lebih cepat dari enzym yang lebih dulu dikenal. Kabar ini tentu saja melegakan bagi semua penggiat lingkungan termasuk kalangan industri.
Enzym super ini dikembangkan di lab, dari dua jenis enzym yang diperoleh dari serangga pemakan plastik yang ditemukan di tempat pembuangan limbah di Jepang pada 2016 silam. Dua enzym ini secara alamiah tak bisa bercampur. Namun, para ahli merekayasanya di lab sehingga akhirnya dapat dikombinasikan.
Sekedar informasi, enzym yang bisa mengurai plastik ditemukan pada 2018 lalu dan bisa menghancurkan plastik dalam hitungan hari. Namun, enzym super yang baru ditemukan ini diklaim mampu mengurai plastik enam kali lebih cepat dibanding versi 2018.
“Saat kami mengombinasikan dua enzym yang ditemukan tersebut, alih-alih mengecewakan, ternyata menunjukkan peningkatan (proses penguraian limbah) yang dramatis,” ujar Profesor John McGeehan dari Univesitas Portsmouth. “Ini merupakan upaya menuju kebutuhan pengurai limbah plastik yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini juga memberikan pelajaran bahwa, belajarlah dari alam lalu mengadaptasikannya melalui proses di lab untuk hasil yang positif,” tambah McGeehan.
Rencananya para ilmuwan akan mengombinaskan super enzym ini dengan enzym pengurai lain. Salah satunya enzym pengurai katun sehingga akan mengatasi beragam limbah yang butuh dibantu untuk terurai di alam.