MajalahCSR.id – Media The Guardian belum lama ini merilis opini yang berisikan daftar pihak yang dianggap paling bertanggung jawab pada perubahan iklim. Media ini menyebut, masyarakat umum tak perlu merasa bersalah atas kondisi iklim saat ini. Yang patut dituding adalah mereka sekelompok orang superkaya, orang kulit putih Amerika. Alih-alih menyalahkan diri sendiri, orang-orang kelas menengah seharusnya bekerja sama untuk menghadapi mereka yang menjadi sumber utama penyebabnya.
Tak mengherankan jika para petinggi perusahaan minyak masuk dalam daftar. The Guardian menganggap Mike Wirth, CEO Chevron adalah yang paling bertanggung jawab terhadap polusi dan pelaku “greenwasher”. Di bawah kepemimpinan Darren Woods, Exxon adalah penyangkal perubahan iklim, dan perushaan penyumbang emisi karbon keempat terbesar dbanding perusahaan public manapun di dunia.
Sementara itu, pengacara Ted Boutrous dari firma hukum Gibson Dunn, turut dituding sebagai “penjahat” karena upayanya yang selalu membela perusahaan minyak. Dia berkilah bahwa masalah perubahan iklim merupakan kesalahan semua orang, dan perusahaan minyak, menurutnya, selama ini dipersalahkan secara tidak adil.
Daftar selanjutnya bergerak pada orang-orang di perusahaan finansial. Larry Fink, CEO BlackRock tak luput dari tudingan. BlackRock dianggap berinvestasi besar-besaran pada perusahaan minyak fosil senilai US$ 87 miliar. Fink disebut ingkar janji soal perubahan iklim saat mengambil untung dari kegiatan deforestasi.
Nama selanjutnya adalah Jamie Dimon, CEO Chase Bank. Jamie dianggap sudah menggelontorkan dana lebih dari US$ 317 miliar dalam permodalan perusahaan minyak fosil sejak 2015, yang ironisnya tahun di mana ditandatanganinya kesepakatan iklim Paris. Chase Bank juga diduga bertanggung jawab atas proyek penambangan berbahaya pasir ter yang dilakukan antara 2016 hingga 2019.
Sejumlah politikus pun masuk daftar. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (Senate Minority) Amerika Serikat (AS), Mitch McConnell termasuk salah satunya. McConnell dianggap biang keladi ketidakjelasan strategi iklim progresif yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Politikus lainnya, Senator AS Joe Machin disebut menerima paling banyak uang dari industri minyak fosil dibanding rekan sejawatnya di Demokrat, serta para pelobi Exxon menyebutnya sebagai sahabat mereka di Virginia Barat.
Nama-nama berikutnya adalah Charles Koch, CEO Koch Industry, pihak yang paling pertama memolitisasi isu perubahan iklim. Raja industri media, Rupert Murdoch, juga masuk daftar karena dinilai kebijakan pemberitaannya yang turut berkonspirasi dan tutup mata atas aksi perusahaan yang memperparah perubahan iklim.
Selanjutnya berturut-turut, Richard Edelman dari firma komunikasi Edelman PR yang terus menyangkal isu iklim. David MacLennan, CEO Cargill, yang memimpin perusahaan pangan dunia yang mengambil keuntungan dari kerusakkan hutan. Terakhir pendiri dan CEO media sosial Facebook yang berubah nama menjadi Meta, Mark Zuckerberg, yang dianggap mengambil keuntungan dari apapun.