Jakarta, MajalahCSR.id – Jam tangan sudah menjadi kebutuhan hamper setiap orang. Selain penunjuk waktu, dalam konteks asesoris fesyen, jam tangan dipakai sebagai pemanis penampilan. Namun jam tangan kini menuju era selanjutnya, yaitu sifatnya yang lebih berkelanjutan. Jam tangan satu ini menjadi satu-satunya di dunia yang terbuat dari material daur ulang kopi. Dinamai Coffee Watch, jam tangan berdesain simpel dan manis ini diluncurkan perusahaan Lilienthal Berlin.
Berkolaborasi dengan label independent asal Berlin, Kafeeform, desainer jam ini mulai memproduksi jam usai sukses mendapat investor usai membagi idenya di laman Kickstarter.Bagi yang berminat, jam tangan ini tersedia toko online di Lilienthal Berlin. Tak sekedar gaya, desain Coffee Watch juga sudah memperoleh beragam penghargaan. Sebut saja penghargaan desain bergengsi dan global iF Design Award, Green Product Award, German Design Award, dan Green Good Design Award.

Coffee Watch seri Espresso. Foto: Lilienthal Berlin/Istimewa
Mengutip Inhabitat, Rabu (27/9/2022), dari Lilienthal Berlin, pada proses pembuatannya, Kaffeeform bertanggung jawab untuk urusan bahan atau material, sementara Lilienthal Berlin fokus pada desain jam tangan. Bersama-sama keduanya menciptakan produk inovatif sekaligus yang pertama di dunia sebagai bagian dari realisasi aksi produk berkelanjutan. Produk dari kopi ini bukan sekedar “gimmick”, melainkan keseluruhan materialnya benar-benar dari kopi, dalam hal ini ampas kopi. Tak heran, saat mengenakannya di tangan, akan tercium pula aroma kopi yang wangi.

Coffee Watch yang desain casing-nya terbuat dari ampas kopi. Foto: Lilienthal Berlin/Istimewa
Alkisah, tiga tahun lalu, Jacques Coleman, satu dari 3 pendiri Lilienthal Berlin, memegang mug (cangkir) buatan Kaffeeform yang juga terbuat dari kopi. Coleman lantas berpikir, “Bahan (mug) dari Kaffeeform ini sangat kuat dan padat. Jadi kupikir, mengapa tidak membuat kerangka jam tangan darinya?”
Coleman lantas mendekati Julian Lechner, pendiri Kaffeeform. Mereka akhirnya sepakat bekerja sama. Setelah menciptakan sejumlah prototipe, hasil yang terpilih adalah produk yang terbuat dari ampas bubuk kopi yang berasal dari sejumlah kedai kopi di Berlin. Setelah ampas terkumpul, limbah kopi ini lalu dikirim ke “workshop” untuk diproses. Desainer menegaskan kelebihan jam tangan ini berasal dari komposisi material inovatif ini terbuat dari bahan alami, sehingga tak ada alasan untuk dianaktirikan dari jam tangan lainnya di Lilienthal Berlin.

Coffee Watch seri Americano. Foto: Lilienthal Berlin/Istimewa
Coffee Watch memiliki desain tali berbeda yang terbuat dari kulit organik, kulit vegan, dan jaring organik. Sementara warnanya ada 2 opsi yaitu hitam dan perak, keduanya terdiri dari model print pada angka atau ukir dengan desain minimalis, hanya penunjuk waktu. Bentuk casing-nya hanya membulat berdiameter 42,5 mm. Untuk mesinnya memakai penggerak R756 buatan Ronda asal Swiss. Jam tangan ini dilepas seharga 299 euro atau USD286, sekitar Rp 4,3 juta (kurs Rp 15.260).

Coffee Watch seri Americano. Foto: Lilienthal Berlin/Istimewa
Ide dari jam tangan ini menjadi standard baru untuk industry jam secara kesluruhan dalam konteks keberlanjutan untuk masa depan. “Tren sekarang lebih mengedepankan keberlanjutan dalam berbagai sektor. Industri jam tangan, sayangnya, kurang begitu tanggap pada perubahan tren ini. Kami bermaksud untuk mengubah hal ini,” cetus Coleman.
Kopi merupakan salah satu komoditas terbesar di dunia yang berbanding lurus dengan jumlah konsumennya. Menurut data International Coffee Organization (ICO) yang dikutip dari dataindonesia.id, pada periode 2020/2021 konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kg. Alhasil, residu kopi yang melimpah itu sangat disayangkan bila tidak termanfaatkan menjadi produk lain, seperti halnya di atas.