MajalahCSR.id – Sebuah inisiatif keberlanjutan paling anyar mulai dibangun oleh industri fesyen, dan melibatkan delapan perusahaan. Mereka berupaya mencari solusi inovatif untuk mengurangi dampak proses pengolahan bahan baku, yang merupakan tahap produksi yang paling intensif dalam rangkaian rantai pasok dan proses perusahaan.
Raksasa busana olah raga, Adidas, merek fesyen mewah, Kering, produsen busana AS, PVH Corp, pabrik tekstil asal India, Arvind Limited, dan Welspun India, adalah lima dari delapan pihak yang turut berkolaborasi dalam inisiatif ini. Lima perusahaan besar tersebut bekerja sama dengan Fashion for Good, sebuah organisasi lingkungan sektor tekstil, untuk menemukan skema terbaik yang fokus pada “teknologi proses pengeringan” sehingga minim dampak pada lingkungan. Upaya ini akan berpengaruh pada proses pewarnaan bahan katun, polyester, campuran, denim, dan wol.
Mengutip Greenbiz, proses pengolahan awal, pewarnaan, dan penyelesaian material tekstil biasanya dilakukan di media bak berukuran sangat besar yang butuh energi, panas, dan air yang masif. Menurut Fashion for Good, proses kimiawi dalam tahapan ini melepas banyak zat racun ke dalam air dan juga pemicu 52% emisi dalam rantai proses produksi industri fesyen.
Alternatif teknik proses pengeringan yang butuh energi dan air yang lebih kecil, bisa jadi kunci penting untuk mengurangi dampak lingkungan oleh industrik tekstil, demikian menurut keterangan kelompok aliansi tersebut.
“Kedelapan perusahaan memilih skema milik ‘D(R)YE Factory of The Future’ yang potensial mengurangi emisi hingga 89% dan juga mereduksi pemakaian air antara 83 sampai 95%,” bunyi keterangan Fashion for Good. Di antara skema teknologi yang diujicobakan adalah plasma dan laser, pencelupan semprot, pewarnaan busa, dan pengolahan CO2.
“Proses pengolahan tekstil merupakan kontributor besar pada emisi karbon dalam rantai pasok dan proses, mengubah proses salah satunya mekanisme pengeringan sangat penting dalam langkah menuju nol karbon,” kata Katrin Ley, Direktur Utama Fashion for Good.
Ley menyebut, menguji teknologi dengan mengombinasikan satu sama lain adalah faktor penting untuk membuka potensi solusi lengkap untuk dekarbonasi.
“Menjadikan saling bergantung dalam tahapan proses. Pengkajian secara bagian per bagian tak akan pernah jadi solusi yang cukup,” katanya. “Dengan mengerahkan kombinasi teknologi, kita bisa membuka potensi solusi secara menyeluruh.”