MajalahCSR.id – Seorang analis di lembaga Science Advances menegaskan jika melindungi alam liar dapat membantu melindungi manusia dari pandemi sekaligus menghemat uang. Melansir Inhabitat, Senin (7/2/2022), dari The Guardian, laporan analisis juga menyarankan agar pemimpin dunia serta pembuat kebijakan mengubah pendekatan mereka terhadap virus zoonosis (menyebar dari hewan ke manusia dan sebaliknya) sehingga terhindar dari kerusakkan skala besar akibat pandemi.
Setiap tahun, lebih kurang tiga juta orang tewas akibat penyakit zoonosis, penyakit ini menyebar dari lingkungan liar ke tubuh manusia. Analisis terbaru mengungkapkan, bahwa menyetop kerusakkan alam yang menghentikan kontak langsung manusia dan satwa liar dapat meminimalisasi paparan penyakit zoonosis. Menurut pakar, melindungi alam dari kerusakkan membutuhkan biaya US$20 miliar atau setara Rp 288 triliun (US$1 = Rp 14.400) per tahun. Biaya ini hanya 10% dari nilai kerusakkan ekonomi akibat wabah penyakit.
Laporan ini juga mengkritisi pemerintah dan para pembuat kebijakan yang hanya fokus mengatasi wabah dibanding tindakan pencegahan. “Fakta ini merupakan salah satu kebodohan terbesar di abad modern,” sindir pimpinan riset, Aaron Bernstein, professor di bidang studi Center for Climate, Health and Global Environment, Universitas Harvard. Untuk mengatasi persoalan ini, laporan menyampaikan tiga poin usulan.
Usulan itu adalah pengawasan virus di alam liar, pengetatan perburuan satwa liar, dan penghentian deforestasi. Periset juga mengatakan, upaya ini tidak hanya membantu melindungi manusia dari virus zoonosis, melainkan juga mencegah krisis keanekaragaman hayati dan iklim. Bernstein menegaskan, dunia harus belajar dari pandemi COVID-19 dan betapa pentingnya menangani permasalahan isu yang akan terjadi.
“Upaya penyelamatan kita sangat murah, karena mencegah lebih murah daripada mengobati,” ucap Bernstein. “Jika COVID-19 memberi kita pelajaran, itu adalah kita tak lagi bisa mengandalkan strategi yang biasa dilakukan untuk perlindungan. Menghabiskan hanya 5 sen dolar dapat membantu melindungi tsunami pandemi kematian berikutnya, dengan mencegah gelombang penyebab, alih-alih membayar triliunan dolar untuk mengatasi dampaknya.”
Analisis yang dilakukan tak hanya fokus pada COVID-19. Sejumlah penyakit zoonosis lainnya turut diteliti termasuk ragam virus wabah flu burung, ebola, zika, dan lainnya.