banner
Ilustrasi Bisnis Berkelanjutan. Foto : Istimewa
Berita

Mengintip Profesi Masa Kini dan Depan : Penulis Laporan Keberlanjutan

1050 views

MajalahCSR.id – Perubahan jaman mendorong bermunculannya profesi baru yang awalnya tak diperhitungkan. Sebaliknya, banyak pula profesi yang akhirnya hilang ditelan jaman. Salah satu profesi baru dan bisa disebut sebagai profesi masa depan adalah penulis sustainability report atau laporan berkelanjutan. Kemunculan profesi ini seiring dengan terbitnya peraturan dari pemerintah melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51 Tahun 2017 tentang tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Meski sama-sama memiliki kegiatan menulis, para penulis laporan keberlanjutan tak identik dengan profesi penulis pada umumnya. Dibutuhkan tambahan skill lain yang membuatnya memahami kegiatan keberlanjutan perusahaan atau lembaga yang laporannya akan dia susun. Selain itu dia juga harus memahami standard penulisan laporan keberlanjutan yang cukup banyak, mulai dari GRI, IPIECA, IIRF, SASB, termasuk untuk di Indionesia mengacu pada POJK Nomor 51 Tahun 2017.

Menurut Semerdanta Pusaka, Country Director SR Asia Indonesia, masih banyak perusahaan yang terdaftar di IDX, laporan keberlanjutannya belum memenuhi standard atau bahkan tidak memilikinya. Dari data yang disampaikan, pada 2020, hanya 90 (12,59%) perusahaan dari total 625 yang terlisting di bursa efek Indonesia sudah mempublikasikan laporan keberlanjutannya. Bahkan dari 90 tersebut, hanya 19 perusahaan berstatus “with assurance statement” atau laporannya bisa dipastikan memenuhi standard yang diakui. Sisanya yaitu 71 perusahaan, laporan keberlanjutannya belum dipastikan sudah memenuhi kaidah standard. Di pihak lain, kualitas laporan keberlanjutan merupakan salah satu acuan bagi para investor untuk memutuskan berinvestasi.

Fakta ini sebenarnya menunjukkan, masih terbukanya peluang untuk menekuni profesi sebagai penulis laporan keberlanjutan yang sudah tersertifikasi (sustainability report). Masih banyaknya perusahaan yang belum memiliki laporan adalah kesempatan bagi [ara penulis ini untuk menunjukkan kemampuannya dalam menyusun laporan yang benar dan sudah memahami acuan beragam standard.

SR Asia adalah lembaga assurance yang sudah membantu banyak perusahaan dalam menyusun laporan keberlanjutannya. Menurut Semerdanta, 42% dari laporan keberlanjutan yang memiliki assurance statement di Indonesia, dilakukan oleh SR Asia Indonesia. Selain menjadi assurance bagi perusahaan, SR Asia Indonesia juga membuka kesempatan untuk mereka yang menginginkan berkarier di dunia penulisan laporan keberlanjutan ini. Untuk itu, SR Asia Indonesia memiliki program yang dinamakan SR Asia Global Certification Program.

SR Asia Global Certification Program diperuntukkan bagi mereka yang ingin meningkatkan keahlian, pengetahuan, dan kemampuan dalam penyusunan laporan keberlanjutan (sustainability report) dan integrated report atau bahkan menilainya dengan memberikan “assurance”. Tujuan utama dari program sertifikasi ini adalah memfasilitasi peningkatan kualitas bagi siapapun, serta untuk membuka kesempatan bagi para professional untuk mendapatkan sertifikasi sebagai penulis laporan atau penilai laporan.

Program sertifikasi ini terdiri dari 2 tingkatan. Tingkatan pertama atau Level 1 disebut Certified Integrated and Sustainability Reporting Professional (CISP) dan Level 2 Certified Integrated and Sustainability Assuror (CISA). Untuk Level 1 CISP Batch 2 akan dimulai mulai tanggal 24 Mei hingga 14 Juni 2021 mendatang. Adapun totak kredit adalah 20 kredit dan 1 kredit terbagi atas 2 kali sesi pertemuan dengan durasi 75 menit. Jadi bersiaplah untuk menyongsong profesi baru untuk sekarang dan masa depan.    

banner