banner
Ilustrasi Mikroplastik. Foto : Istimewa
Wawasan

Mikroplastik Bisa Persulit Proses Penyembuhan Pasien COVID-19

728 views

MajalahCSR.id – Studi baru mengungkap, mikroplastik dari tekstil dapat mempersulit paru-paru untuk memperbaiki kondisi dalam masa penyembuhan COVID-19. Ada 3 lembaga yang terlibat dalam studi ini, yaitu Groningen University, Plymouth Marine Laboratory dan Netherland Organization for Applied Scientific Research. Para pakar mengungkapkan, nilon dan polyester memiliki dampak buruk terhadap regenerasi sel dalam paru-paru.   

“Virus (COVID-19) merusak paru-paru, sehingga organ pernapasan itu butuh pemulihan, dan jika paru-paru anda penuh dengan serabut yang menghambat pemulihan tersebut, anda berada di level masalah lain dalam proses penyembuhan COVID-19,” kata Barbro Melgert, professor dan penanggung jawab riset tersebut.

Dalam penelitian ini, para ahli memberi paparan mikroplastik pada kantung udara dan sel yang disebut organoids di paru-paru selama 14 hari. Hasilnya, serat plastik ternyata menganggu perkembangan paru-paru yang rusak dalam melakukan pemulihan. Para ahli juga memusatkan perhatian mereka pada nilon dan polyester, karena menurut catatan keduanya merupakan jenis mikroplastik yang paling umum dijumpai di luar ruang.

“Lebih dari setengah busana yang kita pakai terbuat dari bahan seperti polyester,” kata Laura Diaz Sanchez, juru kampanye Ocean Clean Wash. “Masalahnya dengan pakaian yang terbuat dari polyester di mana seratnya pendek dan runcing, itu akan mudah terlepas dan terhisap daripada yang ada di debu udara.”  

Manusia seringkali dan berulangkali terpapar oleh mikroplastik. Tahun lalu, satu riset juga sudah dilakukan dan dipublikasikan di jurnal Nature terkait paparan panas pada botol bayi yang bisa melepaskan jutaan mikroplastik yang tertelan bayi. Dengan begitu banyaknya mikroplastik yang terpapar oleh manusia, para ahli memperingatkan dampak dari partikel ini pada risiko kesehatan paru-paru.   

 

banner