banner
Suntory Garuda Beverage melalui Mizuiku menggelar webinar pelatihan bagi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta untuk memahami pengelolaan air unutk mendampingi kelas lingkungan yang diinisasi Mizuiku, Senin (29/11/2021). Foto : Istimewa/Cognito
Liputan

Mizuiku Sambut Hari Guru Nasional dan HMPI 2021 lewat Ragam Program

490 views

MajalahCSR.id – Suntory Garuda Beverage (SGB) menyampaikan sejumlah inisiatif penting program Mizuiku di Indonesia. Inisiatif pertama adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) 2021 – 2022 antara SGB dan Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Jakarta (UNJ S1 PG SD) bertepatan dengan perayaan Hari Guru Nasional, 25 November.

Inisiatif kedua, SGB menyelenggarakan webinar berupa pelatihan pembelajaran pelestarian air bersih bagi sekitar 200 dosen dan mahasiswa UNJ S1 PG SD. Webinar ini merupakan salah satu implementasi dari nota kesepahaman antara kedua institusi. Terakhir, pembinaan komunitas hijau di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang, lewat lokakarya dan simbolis penanaman 750 pohon, dalam rangka perayaan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), pada 28 November.

Ong Yuh Hwang, Chief Executive Officer and President Director, Suntory Garuda Beverage, menjelaskan, rangkaian inisiatif Mizuiku dalam beberapa hari terakhir ini memiliki benang merah bagi semua kelompok masyarakat yang menjadi target edukasi Mizuiku, mulai siswa sekolah dasar, guru maupun komunitas-komunitas peduli lingkungan.

“Dengan nota kesepahaman ini, SGB maupun UNJ sama-sama berkomitmen untuk melaksanakan edukasi Mizuiku kepada para murid sekaligus meningkatkan kualitas para calon guru. Sedangkan bersinergi dengan Komunitas Hijau, Mizuiku bertujuan membawa anak-anak dan guru untuk melakukan praktik langsung upaya pelestarian bersih, seperti menanam pohon, menjaga sungai, dan upaya konservasi praktis lainnya,” katanya.

Area yang dikelola Komunitas Hijau nantinya akan menjadi tempat belajar praktek bagi anak-anak dan guru tentang bagaimana melestarikan air bersih dan lingkungan secara efektif. “Kunci keberhasilan Mizuiku terletak pada lima komponen, yaitu dukungan dari para pemangku kepentingan, kerja sama yang erat dengan guru dan sekolah, modul yang terstruktur dengan baik, komponen pembelajaran yang menarik dan kompetensi fasilitator yang handal,” sebut Ong.

Jadi, menurutnya, baik guru-guru maupun komunitas memegang peranan penting dalam pelaksanaan Mizuiku yang berkelanjutan untuk membangkitkan kesadaran dan pemahaman siswa di Indonesia.

Berdasarkan nota kesepahaman antara SGB dan UNJ S1 PG SD, tim Mizuiku dari SGB akan memberikan materi pelatihan program Mizuiku, termasuk menyediakan alat peraga pembelajaran dan buku panduan guru, serta memberi kesempatan kepada mahasiswa/i UNJ untuk mendampingi atau mengajar di kelas Mizuiku.

Sedangkan pihak UNJ akan mengkoordinir para mahasiswanya agar mengikuti pelatihan Program Mizuiku, lewat mekanisme seleksi untuk  mendampingi atau mengajar Kelas Mizuiku.  Selain itu melalui pengetahuan dan pengalaman di bidang pendidikan, UNJ dapat memberikan masukan dalam pelatihan untuk materi yang berhubungan dengan integrasi kurikulum atau penyusunan rencana pembelajaran. Program Mizuiku juga didorong untuk menjadi salah satu contoh atau panduan pendidikan pelestarian lingkungan hidup bagi mahasiswa.

Gusti Yarmi, Kepala Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Jakarta, mengatakan, melalui tujuan kerja sama untuk meningkatkan kapasitas guru demi menyusun dan memberikan pembelajaran pelestarian air bersih yang efektif, relevan dan menarik, maka nota kesepahaman antara institusi pendidikan dan pihak swasta ini sangat baik bagi peningkatan mutu pendidikan di UNJ.

“Webinar pelatihan pembelajaran pelestarian air bersih yang diselenggarakan hari ini merupakan salah satu implementasi dari nota kesepahaman yang telah disepakati bersama,” cetusnya.

Tujuan pelatihan kepada mahasiswa/i UNJ S1 PG SD sendiri adalah meningkatan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya edukasi air bersih bagi anak dan bagaimana mengajarkannya secara efektif. Para peserta pelatihan tersebut mendapatkan banyak modul pembelajaran, meliputi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) dan Program Adiwiyata, keselarasan program Mizuiku dengan Adiwiyata; dan menyusun rencana dan kegiatan pembelajaran pelestarian air bersih yang efektif.

Pemateri diantaranya berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) selaku fasilitator Program Mizuiku di Indonesia, UNJ, dan sharing session dari SGB.

Sementara itu, bertepatan dengan perayaan HMPI, 28 November 2021, SGB mengundang perwakilan dari 14 komunitas hijau dan lembaga swadaya masyarakat di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang, untuk mengikuti lokakarya virtual bertema “Sinergi Komunitas Hijau untuk Generasi Peduli Air.” Hadir sebagai narasumber adalah perwakilan dari KLHK RI dan SGB maupun dari komunitas Hijau itu sendiri.

SGB juga menyerahkan secara simbolik sekitar 750 pohon untuk ditanam dan dirawat di area-area yang dikelola oleh berbagai Komunitas Hijau tersebut. Tim Mizuiku sudah terlebih dahulu berkoordinasi dengan masing-masing komunitas hijau untuk menentukan jenis pohon yang diperlukan guna memastikan daya guna yang tinggi dari pohon yang diberikan.

banner