banner
Kisah

Nadine Chandrawinata: Potensi Ponggok Banyak Sekali, Harus Dijaga

1461 views

“Ga usah terlalu dianggap susah ya, adik-adik. Menjaga lingkungan itu seperti kita menjaga rumah kita. Ga mau kaan kalau rumahnya kotor, ga bersih? Naah seperti itu. Kalau kita menganggap lingkungan dan bumi ini sebagai rumah, kita ngga akan membiarkan kotor. Kita akan merawat dan menjaga.” Demikian Nadine Chandrawinata bicara kepada anak-anak dan remaja Desa Ponggok yang hadir dalam sesi dialog di Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jumat (05/07).

Puteri Indonesia tahun 2005 ini diundang tim penyelenggara Green Literacy Camp 2019 untuk membagikan semangat kepada warga Ponggok, terutama anak-anak sebagai pemilik masa depan. Nadine juga berpesan, sebagai penjaga bumi, anak-anak punya kewajiban untuk mengingatkan kepada siapa pun yang berperilaku sembarangan dalam membuang sampah. “Jangan segan buat mengingatkan ya.. Apakah itu teman, saudara, bahkan orang tua juga.”

Sebagai seorang artis, Nadine memilih untuk tak hanya bergiat di dunia gemerlap, tapi melibatkan diri dalam berbagai aktivitas menjaga kelestarian alam. Bukan untuk alasan tren, pencitraan, atau prestige, melainkan karena kewajiban. “Saya sudah dibiasakan oleh orang tua sedari kecil. Bahwa bumi ini milik kita, dan kita yang wajib menjaganya.” Hal yang sudah dilakukan sejak kecil inipun menjadi kebiasaan hingga kini. Selain melakukan pemilahan sampah rumah tangga, Nadine selalu membawa tas atau wadah khusus tiap kali belanja kebutuhan dapur. “Barang belanjaan sudah ngga perlu buang plastik, langsung masuk bersama wadahnya ke kulkas. Kebiasaan sederhana ini pasti akan sangat membantu mengurangi sampah plastik.”

Sejak 2015 Nadine memulai sebuah gerakan yang dinamai Sea Soldier. Tujuannya adalah melakukan aksi nyata yang dapat menyelamatkan lingkungan Indonesia yakni berupa gerakan bersih-bersih laut. Bersama timnya, Nadine mengampanyekan aksi ramah lingkungan ini ke berbagai lapisan masyarakat, terutama kalangan muda. Karena ia sadar, upaya melestarikan lingkungan tak bisa dilakukan seorang diri melainkan dibutuhkan sinergi berbagai komponen masyarakat. Terlebih untuk wilayah Indonesia yang belakangan dikenal sebagai salah satu penghasil sampah plastik laut terbesar di dunia.

Kegiatan peduli lingkungan yang digelar Sea Soldier berbeda di setiap tempat yang mereka kunjungi, tergantung kebutuhan. Di Surabaya misalnya dilakukan aksi bersih-bersih sampah di taman-taman. Di Jakarta, aksi bersih-bersih Ciliwung. Kegiatan terbaru yang dilakukan adalah mengajak anak-anak menggambar aneka macam satwa, sebagai pintu masuk mengenalkan mereka pada sikap peduli lingkungan.

Bicara tentang Ponggok, menurut Nadine, desa ini memiliki potensi besar dan banyak yang masih bisa dikembangkan. “Saya lihat ikan-ikan di sini warnanya bagus, cerah. Artinya mereka sehat dan bahagia. Ini adalah anugerah Tuhan yang tak bisa dijumpai di banyak daerah lain. Makanya harus dijaga betul agar ke depan tetap baik.”

banner