Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan
Daan Goppel diundang menghadiri upacara kemerdekaan RI ke -72 di Istana Negara pada tanggal 17 agustus 2017 lalu. Kenapa bisa dia diundang? Ternyata Dani adalah pemenang lomba pidato bahasa Indonesia yang diadakan di Belanda.
Dani berbicara mengenai pentingnya bahasa Indonesia. Menurutnya, tanpa bahasa Indonesia, Indonesia tidak ada, karena bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Biasanya suatu Negara akan menggunakan bahasa dari bekas penjajahnya. Namun Indonesia berbeda, mempunyai bahasa yang baru, yaitu bahasa Indonesia.

Dok. Ifa Chaeron, Belindomag.nl
Ketertarikan Dani akan Indonesia berasal dari kecintaannya pada sejarah dan bahasa. Sedangkan khusus untuk Indonesia, ketertarikannya karena keterkaitan yang pernah terjadi antara Indonesia dan Belanda.
“Tertarik karena kita pernah punya sejarah panjang, dan saya sendiri suka sama sejarah dan bahasa,” ujarnya.
Di Indonesia, selain diundang ke perayaan HUT RI ke 72, Dani juga mengisi kelas di Euro Management, lembaga profesional yang bergerak di bidang pelayanan jasa dan konsultasi pendidikan internasional, kelas beasiswa jurnalis bahasa Belanda. Dani dengan percaya diri bercerita pengalamannya
Pria 30 tahun ini mengaku saat berada di Indonesia dia menyukai beberapa makanan yang ada di sini, misalnya nasi goreng dan gado-gado. Apalagi saat dirinya belajar di kampus Universitas Indonesia. Hampir setiap hari Dani mengunyah makanan sehat ini.
Dalam belajar bahasa Indonesia, Dani berpedoman bahwa praktek menggunakan bahasa yang sedang dipelajari sangat penting. Beberapa kali Dani juga salah menempatkan kosakata. Pernah suatu kali dia bertanya, dimanakah kelapa desa? Yang ditanya lalu menunjukkan pohon kelapa disebelahnya. Sontak dahi Dani berkerut, karena yang dimaksud adalah Kepala Desa. Namun dengan kesalahan-kesalahan seperti itu, Dani mengaku bisa cepat menggunakan bahasa Indonesia.
“Matur Nuwun”, ujar Dani mengakhiri pembicaraan.

Dok. Ifa Chaeron, Belindomag.nl