banner
Lembar sel surya maha tips yang dikembangkan para insinyur di Massachusetts Institute of Technology, AS. Foto: Melanie Gonick/MIT
Ragam

Panel Surya Ini Lebih Tipis dari Rambut Manusia

179 views

Jakarta, MajalahCSR.id – Teknologi panel surya punya sejarah panjang di mana sudah digunakan lebih dari 70 tahun lalu. Namun demikian, dari sisi desain tak ada yang berubah hingga saat ini. Meskipun, efesiensi energi yang dihasilkan dari penggunaan pembangkit yang satu ini kian lebih baik dari tahun ke tahun. Sekarang, dengan kecanggihan teknologi nano, para ahli terus memperluas kinerja panel ini baik dari sisi desain maupun kemampuannya.

Melansir dari MIT News via Inhabitat, terkait hal ini, para ahli di MIT telah mengembangkan sel surya yang super ringan yang disebutkan kelak mampu merevolusi industri energi terbarukan. Apa yang menjadi kelebihannya adalah, desain terbaru panel surya ini mampu mengubah permukaan apapun menjadi sumber energi.

Selama bertahun, tim ahli mendalami teknologi ini dengan mencari cara menemukan material yang cocok. Akhirnya, mereka sukses menemukan metode unik dalam memproduksi sel surya ini, yang luar biasanya lebih tipis dari rambut manusia. Mereka menggunakan tinta elektronik yang bisa dicetak. Cara kerjanya mirip dengan teknik cetak sablon di atas permukaan baju.

Terdapat langkah-langkah prosedur yang dimulai dengan mencetak elektroda di atas lembaran plastik. Lembaran “kain” ini distandarisasi pabrik dan dinamai Dyneema. Langkah terakhir adalah mengelupas lembaran plastik sehingga elektroda yang awalnya menempel di permukaan plastik sebagai media, bisa pindah ke permukaan lain.

Kain Dyneema ini sangat potensial menrujuk pada kekuatannya. Padahal beratnya hanya 13 gram untuk produk sel surya seluas satu meter persegi. Menurut keterangan, material ini digunakan dalam pembuatan produk khusus di antaranya rompi anti peluru. Bahkan lembar sel surya maha tipis ini punya ukuran berat 100 kali lebih ringan dibanding panel surya yang ada sekarang, dengan produksi energi 18 kali lebih kuat per kilogramnya.

Desain yang tipis tersebut memudahkan untuk membawanya dan ditempatkan di mana saja, terutama di kawasan terpencil untuk alasan kedaruratan. Selain itu, sel surya ini bisa dengan mudah dilekatkan ke berbagai jenis permukaan (logam atau plastik) seperti tenda luar ruang, perahu boat, atau bahkan sayap drone. Tim mengklaim jika sel surya ini hanya butuh sedikit upaya dalam pemasangan, dan gampang pula jika dikembangkan oleh pabrik dalam skala yang lebih besar di masa depan.     

“Kain surya ringan ini memiliki potensi keterpaduan, sehingga sangat mendukung pekerjaan kekinian. Kami terus berusaha mempercepat adopsi (sel tenaga) surya agar mempermudah keberadaan sumber energi baru yang bebas karbon,” kata Vladimir Bulović, Kepala Fariborz Maseeh in Emerging Technology, pimpinan Organic and Nanostructured Electronics Laboratory (ONE Lab), dan direktur MIT.nano.

Seiring kebutuhan energi bersih yang terus tumbuh, inovasi baru ini menjadikan perangkat energi surya lebih mudah diakses dan gampang dipindah tempatkan di tahun-tahun mendatang.

 

banner