MajalahCSR.id – Air Company, perusahaan teknologi rekayasa dan desain yang bermarkas di New York, Amerika sukses meraih kampiun dalam kontes ilmiah NASA. Badan antariksa Amerika itu menggelar kompetisi mengubah CO2 menjadi gula sebagai sumber kehidupan baru kelak di Planet Mars.
Mengutip Inhabitat, materi kompetisi adalah memperlihatkan cara paling efisien mengubah CO2 menjadi gula. Produk ini sangat dibutuhkan di masa depan ketika koloni manusia mulai menempati planet merah. Gula sebagai hasil proses, bisa menyangga kehidupan yang bahannya berasal dari karbon dioksida di atmosfir Mars dan air.
“Perasaan kami sangat luar biasa menerima penghargaan dari NASA,” kata Gregory Constantine, CEO dan pendiri Air Company. “Kemungkinan pengembangan dan penerapan dari teknologi kami sangat terbuka, dan kami sangat bersemangat untuk melanjutkan inovasi hingga ke batas akhir,” imbuhnya.
Menurut Constantine, ambisi terbesar perusahaannya adalah tetap pada aspek kemanusiaan di masa depan baik di bumi atau di hunian baru lain.
Tak mengherankan melalui tujuan ambisiusnya itu, Air Company pernah dinobatkan majalah terkemuka, TIME, sebagai satu dari 100 perusahaan penemu terbaik pada 2020. Sementara majalah popular bisnis, Fast Company, menempatkan perusahaan sebagai “World Changing Idea” terbaik di Amerika Utara.
Merujuk keterangan perusahaan, kunci sukses mereka datang dari metode desain yang sangat efisien dan diandalkan pada proses otomatisasi non-biologikal yang disebut tanpa perlu campur tangan manusia. Sistem karbon dioksida dapat dibentuk dalam unit kecil seperti bahan bakar kendaraan penjelajah Mars, Mars Exploration Rover atau ditempatkan dalam skala yang lebih massif guna keperluan operasional yang lebih besar dan luas.
Proses yang ditemukan Air Company terdiri dari tiga tahap. Pertama, sistem menghasilkan CO2 dan hydrogen menggunakan elektrolisis air, yang lantas melalui proses katalis untuk menghasilkan alkohol dan air. Alkohol lalu diubah menjadi aldehida sebelum menghasilkan campuran yang bertransformasi menjadi gula melalui katalis baru. Air Company ternyata yang mendesain keseluruhan prosesnya. Hal terbaik lainnya adalah, seluruh proses tersebut tanpa menghasilkan limbah, bahkan produk sampingnya pun bisa kembali didaur ulang.
