banner
UniWave 200 merupakan piranti pembangkit listrik tenaga gelombang yang diklaim lebih efisien dibanding pembangkit listrik tenaga gelombang lainnya. Foto : Wonderful Engineering/ Istimewa
Ragam

Piranti Platform Canggih yang Hasilkan Listrik dari Gelombang Laut

359 views

Jakarta, MajalahCSR.id – Belum lama ini, Presiden Joko Widodo membocorkan prediksi situasi global yang mengkhawatirkan dan bersumber dari PBB dan IMF. Pada 2023 mendatang, kondisi global disinyalir makin tak menentu, karena menghadapi krisis ekonomi, pangan, dan energi.

Sumber energi merupakan salah satu sektor penting untuk menopang aktivitas kehidupan manusia. Namun, sumber energi tradisional yang berasal dari bahan minyak fosil, tak lagi dianggap strategis. Fakta makin menipisnya ketersediaan energi tak terbarukan itu menjadi pangkal masalahnya. Kondisi ini mendorong para pakar di bidangnya untuk mencari alternatif sumber energi baru.

Sejumlah sumber energi itu ditemukan bahkan sudah diaplikasikan, mulai dari tenaga surya, panas bumi, angin, air, bahkan udara. Tren mengadopsi energi yang lebih berkelanjutan sebagai sumber energi baru selanjutnya pun bermunculan. Salah satunya dari gelombang laut.

Mengutip dari Wonderful Engineering, pada Rabu (3/8/2022) kemarin, perusahaan energi hijau asal Australia, Wave Swell Energy, mulai memanfaatkan gelombang laut sebagai sumber energi. Mereka pun lantas mendesain platform pemanen energi gelombang yang dinamai UniWave 200. Meskipun energi dari gelombang bukanlah hal yang sangat baru, tapi platform ini diklaim mampu lebih banyak memanen energi dibandingkan piranti teknologi gelombang lainnya.   

UniWave disebutkan merupakan piranti penangkap energi yang bisa terapung di lautan. Kemampuannya ini menyebabkan Uniwave amat mudah ditempatkan di lautan mana saja. Tatkala diaktifkan, perangkat bisa langsung menangkap energi gelombang yang lalu disalurkan ke pusat jaringan listrik di darat.

Seperti disebutkan sebelumnya, meskipun banyak pihak sudah mengembangkan piranti sejenis, tapi UniWave 200 diklaim berbeda dan lebih efisien. Gelombang besar di laut mendorong air memasukki ruang khusus di salah satu bagian perangkat ini. Ketika gelombang surut, ini menciptakan tenaga hisap besar yang mendorong udara masuk ke dalam turbin. Selain itu, energi yang dikumpulkan berasal dari semua arus air yang mencapai ruang khusus di perangkat tadi. Alhasil, ini disebut lebih efisien dari piranti lain yang sejenis.  

Wave Swell Energy sudah melakukan ujicoba alat dan merencanakan pengembangan proyek yang lebih masif. Tahun lalu, perusahaan membangun platform tersebut yang berdaya 20 kilowat di kawasan dekat King Island, Tasmania, Australia. Alat ini ternyata mampu bertahan menghadapi keganasan gelombang di perairan Selat Bass, dan terus menyuplai energi pada kawasan sekitarnya di 12 bulan terakhir.

“Satu pengembangan penting sudah dilakukan yang berlokasi di Lautan Tasmania guna melengkapi model test AMC,” sebut Paul Geason, CEO Wave Swell Energy dalam rilis keterangannya. “Performansi teknologi kami ini berhasil memenuhi ekspektasi melalui sejumlah penyempurnaan teknologi pada proyek  yang berlangsung selama bertahun-tahun,” imbuhnya. Menurut informasi, platform ini akan terus dipantau, diteliti, diujicobakan, serta dimanfaatkan hingga akhir 2022 ini.  

banner