Pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat pedesaan masih perlu dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Selain bisa menekan angka urbanisasi, pemberdayaan pedesaan pun bisa menjadikan desa mandiri yang turut berperan memajukan perekonomian secara nasional.
Situasi yang sama terjadi di Kampung Kemiren Asri, Kelurahan Tegal Kamulyan, Kabupaten Cilacap. Sebelumnya kampung ini dihuni oleh warga yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Yang cukup memprihatinkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di sana masih sangat tertinggal. Dari pemetaan yang dilakukan PT Pertamina RU IV Cilacap pada 2016 terdapat 36 kasus gizi buruk. Lebih dari 20 warga di sana bahkan masih tergolong buta huruf.
PT Pertamina RU IV Cilacap menyadari bahwa Kampung Kemiren Asri merupakan wilayah Ring I operasional mereka. Sehingga PT Pertamina terpanggil untuk turut memajukan kawasan sosial yang ada di sekeliling mereka melalui program yang dicanangkan perusahaan.

Aktivitas program Kemiren Asri yang digagas Pertamina RU IV Cilacap, terdiri dari 10 kelompok pengembangan dan 3 kelembagaan yang berarti totalnya ada 13 kelompok. Kelompok ini diantaranya: 1. Kelompok Keaksaraan Fungsional, 2. Kelompok Budidaya Jamur, 3. Kelompok Budidaya Cacing, 4. Kelompok Budidaya Bebek, 5. Kelompok Budidaya Basur, 6. Kelompok Budidaya Lele, 7. Kelompok Pupuk Organik, 8. Kelompok Jamu Tradisional, 9. Kelompok Kebun dan Gizi, 10. Kelompok Kerajinan Tangan atau Handicraft.
Sementara kelembagaan terdri dari: 1.Koperasi Kemiren, 2. Posyandu, dan 3. Pos PAUD. Seluruh kegiatan ini idenya tak hanya dari Pertamina, melainkan juga dari warga setempat yang bernama Rumdani Prapti Sumiwi. Perempuan yang pernah mendapat penghargaan Local Hero Awards ini sangat berperan untuk kemajuan warganya mulai dari mentor kelompok keasaran fungsional hingga pembicara pelatihan budidaya jamur tiram.
Program Kemiren Asri ini berdampak amat positif, di mana nyaris tak ada lagi sampah (terutama organik) yang terbuang. Semuanya bisa dimanfaatkan melalui masing-masing kelompok terpadu. Kemiren Asri pun kini memiliki 23 produk unggulan selain mampu menurunkan tingkat buta huruf sampai 100%. Secara ekonomi, masyarakat menjadi terbantu dalam menjual beragam produk mereka.