banner
Peresmian Fasilitas Greenhouse atau Rumah Tanaman yang Didirikan Suntory Garuda Beverages lewat Program Mizuiku di SD Wijaya Kesuma 05, Jakarta, Selasa (31/8/2021). Foto : Istimewa/INCOGNITO
Berita

Sambut Pekan Air Dunia, Suntory Garuda Beverage Resmikan Greenhouse Pertama di Sekolah Binaan Mizuiku

672 views

MajalahCSR.id – Suntory Garuda Beverage (SGB) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK-RI), Selasa (31/8/2021) meresmikan fasilitas greenhouse pertama di SDN Wijaya Kusuma 05 Jakarta. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah binaan Mizuiku. Peresmian ini adalah bagian dari serangkaian program Mizuiku 2021 sekaligus untuk memperingati Pekan Air Dunia (23 Agustus – 27 Agustus 2021) yang tahun ini bertema “Building Resilience Faster”.

Acara peresmian ditandai dengan penanaman pohon endemik secara simbolis oleh KLHK RI dan SGB, serta program adopsi pohon untuk para jurnalis. Pohon yang diadopsi juga akan diberikan nama sesuai dengan keinginan pengadopsi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) KLHK-RI, Helmi Basalamah, menyambut baik kemitraan dengan Suntory Garuda Beverage. Kerja sama ini dalam upaya memberikan solusi terkait persoalan lingkungan hidup, terutama sektor pendidikan lingkungan kepada anak-anak sekolah dasar.

“Kami sangat mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan berbagai pihak untuk membantu kami mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan, termasuk air bersih. Kita biasanya hanya fokus dengan usaha untuk melestarikan lingkungan sehingga melupakan pentingnya aspek pendidikan lingkungan kepada masyarakat. Apalagi pendidikan lingkungan untuk anak-anak. Untunglah dengan program Adiwiyata, usaha pendidikan lingkungan kepada anak-anak secara bertahap bergulir. Hal ini diperkuat dengan dukungan dari pihak swasta, seperti SGB melalui program Mizuiku.”

“Penyediaan fasilitas greenhouse sebagai percontohan penyediaan fasilitas belajar pelestarian lingkungan para siswa sekolah dasar merupakan inisiatif yang luar biasa. Tidak banyak sekolah dasar yang memiliki fasilitas pembelajaran seperti ini. Fasilitas greenhouse akan memberi edukasi langsung kepada siswa pada saat pembelajaran tatap muka sudah dimulai tentang berbagai jenis tanaman dan karakteristiknya, bagaimana cara menanam dan memeliharanya, baik dengan media tanam maupun konsep hidroponik, pentingnya pengairan dan bagaimana kita bisa menerapkan gaya hidup hemat air dengan cara reduce, reuse dan recycle air,” tambahnya.

Fasilitas greenhouse Mizuiku berukuran 40 meter persegi dengan tinggi kurang lebih empat meter. Bangunan dilengkapi evaporator serta instalasi tanaman hidroponik sepanjang tiga meter. Untuk menyiram tanaman, SGB juga membangun instalasi mekanik sepeda di mana energi mengayuh sepeda dihubungkan dengan fungsi penyiraman tanaman secara otomatis. Sepeda tersebut dihubungkan dengan sistem penampungan air di sekolah sehingga air bilasan wudhu ditampung untuk digunakan kembali menyiram tanaman.

Beberapa zona pembelajaran telah disiapkan di area greenhouse, antara lain zona nutrisi untuk produksi kompos organik; zona literasi yang mengedukasi data tanaman dan jurnal kegiatan siswa termasuk edible garden; zona penyemaian sayur; zona budidaya tanaman; zona sumber/sistem instalasi air; serta pembuatan lubang biopori di tanah sekitar greenhouse.

Chief Executive Officer & President Director Suntory Garuda Beverage, Ong Yuh Hwang, mengatakan, pihaknya mengapresiasi dukungan dan kerja sama sekolah-sekolah Adiwiyata, termasuk SDN Wijaya Kusuma 05, terhadap program Mizuiku di Indonesia. “Kami mengucapkan terima kasih karena sekolah telah menyediakan lahan, sehingga pembangunan fasilitas greenhouse sebagai percontohan penyediaan fasilitas belajar pelestarian lingkungan ini dapat terwujud. Saat ini, kami satu-satunya pihak swasta di Indonesia yang fokus dan secara konsisten berupaya untuk mengedukasi anak-anak kita agar memahami pentingnya pelestarian air bersih dan lingkungan,” jelasnya. Oleh karena itu, Hwang turut mengajak sebanyak mungkin pihak, baik pemerintah terkait, komunitas maupun lembaga-lembaga pendidikan untuk bekerja sama mengedukasi para siswa tentang pentingnya pelestarian air dan lingkungan.

Sementara itu Kepala Sekolah SDN Wijaya Kusuma 05, Subekhi, menyebut, edukasi pelestarian lingkungan kepada para siswa tidak lagi cukup dengan hanya menyampaikan teori agar memahami konteksnya. Kegiatan di lapangan dan observasi terbukti merupakan faktor penting dalam proses pendidikan pelestarian lingkungan.

“Oleh sebab itu, kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas pembangunan fasilitas greenhouse dari SGB ini. Begitu banyak ilmu dan pengalaman yang akan diperoleh para siswa kami dari fasilitas ini pada saat mereka bisa kembali belajar di sekolah,” jelas Subekhi.

Tasya Kamila, selebriti papan atas Indonesia yang juga peduli lingkungan memberikan dukungan pada program Mizuiku ini. “Pendidikan pelestarian lingkungan bagi para siswa sekolah dasar akan membentuk generasi penerus yang lebih sadar pentingnya melestarian lingkungan. Mungkin mereka sudah mendapatkan pendidikan informal dari orang tua atau keluarga masing-masing, dari aspek paling sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, mematikan keran air jika tidak terpakai dan seterusnya,” tutur pesohor ini.

Bila pendidikan pelestarian lingkungan menjadi bagian dari kurikulum formal sekolah, menurutnya, tingkat pemahaman anak akan lebih besar lagi. Apalagi pembelajaran yang diperoleh dari fasilitas greenhouse di sekolah, dampaknya akan positif sekali bagi para siswa. Tasya berharap perayaan Pekan Air Dunia 2021 ini menjadi momentum bagi kita semua untuk semakin peduli dengan pendidikan pelestarian air bersih dan lingkungan bagi generasi penerus.

“Mizuiku – Aku Cinta Air Bersih” adalah program berkelanjutan untuk mempromosikan kesadaran pelestarian air bersih. Program bermula dari Jepang pada 2004 dan mulai hadir di Indonesia pada pertengahan tahun 2019. Program Mizuiku sukses dijalankan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta, Tangerang, Bogor, Gowa (Sulawesi Selatan), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), dan Sidoarjo (Jawa Timur). Saat ini dalam pelaksanaan program Mizuiku, SGB didukung oleh berbagai pihak antara lain KLHK, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI), Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pendidikan di masing-masing daerah.

banner