Pemerintah menanggapi serius ancaman pandemi virus corona atau COVID-19. Jumlah suspect virus yang makin bertambah kian mengkhawatirkan masyarakat. Untuk mencegah penyebaran virus, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan. Salah satunya meliburkan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) anak sekolah mulai dari jenjang pra dasar hingga lanjutan (TK, SD, SMP, SMU). Aktivitas formal KBM ditiadakan sementara selama 2 pekan ke depan (16- 28 Maret 2020).
Pembekuan aktivitas KBM menyebabkan siswa setidaknya harus belajar mandiri di rumah masing-masing. Meskipun dirasa aman bagi siwa dari kemungkinan terpapar virus, kebijakan ini mengganggu pembelajaran siswa seperti biasanya.
Situasi ini cukup riskan karena bisa mengganggu program belajar siswa. Walhasil mendorong sejumlah pihak untuk membantu agar proses belajar siswa di rumah tetap efektif. Ada lembaga penyedia pembelajaran daring memberika layanan mereka selama proses KBM terhenti di sekolah.
Platform belajar berbasis aplikasi teknologi tersebut salah satunya WeKiddo. Melalui aplikasi ini, siswa di rumah bisa belajar seperti biasa. Aplikasi ini seolah memindahkan KBM ruang kelas ke dalam piranti gadget siswa. Aplikasi ini bisa menghubungkan antara guru dan siswa. Guru dapat mengunggah materi ajar ke dalam aplikasi yang bisa diakses siswa termasuk didalamnya soal latihan. Pembelajaran yang dilakukan juga bisa dipantau oleh orang tua siswa di rumah. Orang tua pun bisa memantau nilai pelajaran anaknya melalui aplikasi ini.
Menurut Ferry Irawan, CEO WeKiddo Digital Indonesia, aplikasi ini berfungsi sebagai media untuk menjembatani guru, siswa, dan orang tua dalam proses pembelajaran.
“Untuk penggunaan aplikasi ini, guru, siswa, dan orang tua tidak dipungut biaya,” tegas Ferry, Rabu (11/3/2020)dalam keterangan tertulisnya. Sistem pengawasan yang dilakukan semua pihak terhadap proses pembelajaran juga mudah dilakukan.